Tari Atoni Meto: Tarian Kreasi Baru yang Menjaga Tradisi Suku Dawan

Tari Atoni Meto adalah wujud nyata dari seni yang tumbuh dari akar budaya lokal. Foto:Instagram@ruang.seni.pertunjukan --
BACA JUGA:Vunja Ada Mpae: Ungkapan Syukur atas Panen dalam Tradisi Adat Desa Toro
Di Nusa Tenggara Timur, daun lontar telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat sejak dahulu kala.
Lontar digunakan dalam berbagai keperluan, mulai dari alat rumah tangga, media penulisan naskah tradisional, hingga bahan dasar berbagai hiasan dan benda budaya.
Dalam konteks tari, daun lontar digunakan sebagai bagian dari kostum dan perlengkapan pendukung.
Misalnya, dalam pertunjukan, daun lontar dapat dibentuk menjadi wadah air atau bahkan diubah menjadi hiasan kepala penari wanita.
BACA JUGA:Festival Erau: Warisan Budaya Kutai Kartanegara yang Mendunia
Penggunaan ini bukan sekadar dekoratif, tetapi juga menunjukkan betapa erat hubungan masyarakat Dawan dengan alam sekitarnya.
Tari Atoni Meto biasanya dibawakan oleh empat hingga enam pasang penari, terdiri dari pria dan wanita.
Para pria berperan sebagai pemburu, sementara para wanita menggambarkan warga desa yang menyambut dan merayakan hasil buruan tersebut.
Penampilan mereka diiringi dengan pakaian adat khas NTT yang telah dimodifikasi agar lebih cocok untuk pertunjukan seni di era modern.
BACA JUGA:Pusung Tagel: Ikon Kedewasaan dan Keanggunan Perempuan Bali
Warna-warna cerah dan corak tenun ikat khas Timor menjadi elemen penting dalam busana yang dikenakan para penari.
Kostum tersebut memperlihatkan kekayaan budaya tekstil masyarakat Dawan, sekaligus memperkuat identitas lokal dalam pementasan.
Gerakan dalam Tari Atoni Meto didominasi oleh gerakan kaki yang ritmis dan energik. Tarian ini mengandalkan dinamika langkah cepat dan hentakan yang menggambarkan ketangkasan para pemburu.
Musik pengiring biasanya bersifat menghentak dan membangkitkan semangat, selaras dengan semangat para pemuda yang menjadi tokoh sentral dalam cerita tari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: