Pusung Tagel: Ikon Kedewasaan dan Keanggunan Perempuan Bali

Peran Pusung Tagel tak bisa dipisahkan dari berbagai aspek budaya Bali. - Foto:Instagram@budawati22--
BACA JUGA:Tenun Gringsing: Kain Sakral yang Menenun Nilai Kehidupan dari Bali
Proses penataan pusung tagel memerlukan ketelatenan dan keterampilan tangan yang mumpuni. Tidak semua perempuan dapat menata sanggul ini sendiri tanpa latihan.
Bagi yang memiliki rambut panjang serta tebal, gelung bisa dibentuk dari rambut asli. Akan tetapi jika rambut kurang panjang, bisa digunakan tambahan rambut buatan yang disebut antol ataupun cemara.
Langkah awal adalah membagi rambut menjadi dua bagian: depan dan belakang. Rambut bagian depan disasak agar tampak bervolume, membentuk lengkungan yang disebut sunggaran.
Rambut bagian belakang dikuncir dan diikat erat di tengah kepala bagian belakang. Setelah itu, rambut tambahan dipasang untuk membentuk struktur pusung tagel.
BACA JUGA:Manik Angkeran dan Asal Mula Selat Bali
Proses selanjutnya adalah menggulung rambut dengan arah tertentu hingga membentuk batun pusungan. Kemudian bagian kanan dibentuk menjadi tagelan, yakni sanggul besar yang menjulur.
Sisa rambut diselipkan dan dijepit pada pangkal sanggul agar rapi dan kuat. Hasil akhirnya adalah tatanan rambut yang kokoh, indah, dan penuh makna.
Keberadaan pusung tagel tak bisa dipisahkan dari berbagai aspek budaya Bali. Ia hadir dalam banyak kegiatan adat seperti upacara keagamaan, perayaan keluarga, dan pertunjukan seni.
Dalam pementasan tari-tarian tradisional Bali, pusung tagel digunakan oleh para penari untuk memperkuat karakter yang mereka perankan.
BACA JUGA:Bambu Gila: Permainan Tradisional Bernuansa Mistis dari Maluku
Selain dalam seni, pusung tagel juga digunakan dalam konteks kenegaraan dan festival budaya. Dalam kegiatan seremonial resmi, perempuan Bali kerap tampil dengan sanggul ini sebagai wujud kebanggaan terhadap warisan nenek moyang.
Keindahan dan kekhasan pusung tagel bahkan sering ditampilkan dalam promosi pariwisata Bali ke mancanegara.
Meski berasal dari masa lampau, pusung tagel tidak kaku terhadap perkembangan zaman. Di era kini, sanggul ini mengalami berbagai penyesuaian, terutama di bagian depan kepala.
Beberapa perempuan menambahkan aksen rambut seperti belahan ke kiri atau ke kanan, serta ornamen hiasan seperti bunga atau aksesori emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: