Rammang-Rammang, Mahakarya Karst di Tanah Maros

Rammang-Rammang, Mahakarya Karst di Tanah Maros

Wisata Rammang-Rammang, pegunungan Karst di Kabupaten Maros. / Foto --- instagram @wisatarammang2 -----

BACA JUGA:Bunaken dari Klaten: Surga Snorkeling Air Tawar di Umbul Ponggok

Pencinta burung kerap menjadikan kawasan ini sebagai lokasi pengamatan yang ideal, terutama saat pagi dan sore hari ketika burung-burung bermigrasi atau mencari makan.

Selain burung, ekosistem karst juga dihuni beragam flora khas daerah kering, seperti anggrek batu dan tumbuhan paku-pakuan. 

Keberadaan satwa kecil seperti reptil, serangga, dan hewan gua juga memperkaya nilai ekologis kawasan ini.

Yang membuat Rammang-Rammang semakin memesona adalah keberadaan masyarakat lokal yang telah lama hidup berdampingan dengan alam.

BACA JUGA:Gili Kedis, Permata Kecil di Ujung Barat Lombok

Sebagian besar penduduk di kawasan ini berasal dari suku Bugis yang telah turun-temurun menetap di daerah karst. 

Mereka hidup dari bertani dan memelihara ikan di kolam alami, memanfaatkan potensi alam tanpa merusak lingkungan sekitar.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian membuat kawasan ini tetap terjaga. 

Mereka menjalankan sistem pertanian ramah lingkungan, menjaga kebersihan sungai, serta aktif terlibat dalam upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan.

BACA JUGA:Pantai Sembilan, Surga Tersembunyi di Gili Genting

Bagi wisatawan, Rammang-Rammang menyuguhkan berbagai aktivitas menarik. Salah satu pengalaman favorit adalah menyusuri sungai dengan perahu tradisional. 

Perjalanan menyusuri Sungai Pute dari dermaga Salenrang menghadirkan panorama menakjubkan: tebing batu menjulang di kedua sisi, pepohonan tropis yang rindang, dan air sungai yang jernih mengalir tenang.

Tak sedikit pula yang memilih trekking melintasi jalan setapak menuju perbukitan, menyusuri sawah-sawah hijau di tengah lembah karst, atau mendaki ke titik-titik pandang yang menyuguhkan panorama spektakuler. 

Fotografer lanskap kerap datang pagi-pagi untuk menangkap kabut yang menyelimuti karst, menciptakan nuansa magis yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: