KUR BRI 2025 Bisa Diajukan Secara Online, Waspadai Calo dan Penipuan

KUR BRI 2025 Bisa Diajukan Secara Online, Waspadai Calo dan Penipuan

KUR BRI online 2025, solusi efisien untuk pelaku usaha mikro hingga menengah--

Imbauan Penting: Hindari Jasa Calo dan Link Tidak Resmi

Seiring meningkatnya pemanfaatan kanal online, ancaman penipuan digital juga makin marak.

BRI menegaskan bahwa seluruh proses pengajuan KUR tidak dipungut biaya sepeser pun. 

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk waspada terhadap tawaran dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA:Tesla Catat Sejarah: Mobil Tanpa Sopir Antar Diri ke Rumah Konsumen di Austin

Calo atau oknum kerap menawarkan bantuan cepat dengan imbalan biaya tambahan, padahal layanan ini sepenuhnya gratis jika dilakukan melalui jalur resmi.

Beberapa indikasi penipuan yang perlu diwaspadai antara lain:

  •  Tawaran melalui pesan WhatsApp pribadi atau media sosial.
  •  Penggunaan tautan palsu yang menyerupai situs resmi BRI.
  •  Permintaan uang muka atau biaya admin sebelum proses pencairan.
  •  Pengumpulan data pribadi tanpa dasar legal.

 

BACA JUGA:Casa Grata: Dari Camilan Lokal ke Panggung Ekspor Berkat Dukungan BRI

Keuntungan Memakai Jalur Resmi Digital

Berbagai manfaat bisa diperoleh ketika masyarakat menggunakan kanal resmi untuk mengajukan KUR. Berikut keunggulannya:

  •  Efisiensi waktu: Tidak perlu antre di bank, cukup dari rumah.
  •  Kemudahan akses: Tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
  •  Keamanan data: Informasi dijaga dalam sistem berbasis teknologi informasi terpercaya.
  •  Transparansi proses: Status pengajuan bisa dipantau secara real-time.
  •  Tanpa biaya tambahan: Tidak ada pungutan apa pun dari pihak luar.

Digitalisasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga bentuk komitmen BRI dalam menghadirkan layanan yang adil, inklusif, dan bebas dari praktik pungli.

BACA JUGA:KUR BRI 2025, Skema Pinjaman yang Ringan, Syarat Mudah, dan Fokus untuk UMKM

Peran Strategis KUR dalam Mendorong UMKM

Program KUR menjadi tulang punggung dalam mendorong sektor informal naik kelas. Melalui pembiayaan dengan bunga rendah dan tenor fleksibel, pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya tanpa harus terjerat praktik rentenir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: