Nikita Mirzani Tegaskan Damai dengan Reza Gladys 'Mustahil'

Nikita Mirzani Tegaskan Damai dengan Reza Gladys 'Mustahil'

Polemik Hukum Antara Reza Gladys dan Nikita Mirzani Memasuki Babak Baru. - Foto Istimewa--

BACA JUGA:Takut ‘Ain’, El Rumi Pilih Simpan Rapat Rencana Pernikahan dengan Syifa Hadju

Pengadilan nanti dapat menilai seberapa serius kedua pihak menghadiri pemetaan masalah dan solusi sebelum masuk tahap pembuktian.

Fahmi juga menyinggung soal motivasi di balik sikap tegas Nikita. Ia berbicara tentang “persoalan prinsip” yang bermula pada November 2024. 

Ini merujuk pada kejadian tertentu antara Nikita dan Reza, yang dianggap cukup pelik dan melewati batas toleransi pribadi serta profesional.

Meskipun belum diungkap secara gamblang apa peristiwa itu, jelas bahwa persoalan ini bukan sekadar selisih paham biasa, tapi berkaitan dengan nilai-nilai dan tata cara yang dipegang oleh Nikita serta timnya sebagai poin tegas penolakan damai.

BACA JUGA:Ahmad Dhani Ungkap Biaya Ngunduh Mantu Al Ghazali Tanpa Sponsor: ‘Setara Harga Rolls-Royce’

Sementara itu, Reza tidak tinggal diam. Dalam pertemuan awal, ia menyatakan kekagetannya atas gugatan perdata senilai Rp100 miliar dari Nikita. 

Reza merasa bingung karena selama ini tidak memahami dasar hukum dari tuntutan tersebut. Ia kemudian menyatakan siap menghadapi proses hukum dan menunjukkan bukti atas perlakuannya terhadap Nikita di masa lalu.

Kedua pihak, yang sebelumnya memiliki kedekatan sosial yang cukup signifikan – tampak kini bersitegang di ruang pengadilan. 

Mediator bahkan disebut-sebut menyayangkan keadaan ini: apa yang seharusnya bisa didamaikan, beralih ke jalur hukum yang panjang dan rawan konflik publik.

BACA JUGA:Ini Rahasia Lesti Kejora Tetap Bersinar di Tengah Gempuran Penyanyi Baru

Kasus ini mendapat perhatian media karena melibatkan dua figur publik yang sangat berpengaruh di ranah hiburan dan media sosial. 

Nikita dikenal dengan persona yang vokal dan kerap menolak kompromi, sementara Reza populer di kalangan milenial melalui akun medis dan gaya hidup kesehatannya.

Sejak awal, komunikasi yang minim antara kuasa hukum kedua belah pihak membuat kompleksitas semakin tinggi. 

Banyak yang kemudian menyoroti apakah berbagai manuver hukum semata-mata untuk menang di persidangan, atau ada strategi lain yang lebih halus: seperti memperkuat citra diri sebelum publik dan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: