Soroti Masalah Overkapasitas Industri Otomotif, Geely Tegas Tolak Bangun Pabrik Baru

MEDIALAMPUNG.CO.ID  — Industri otomotif global tengah menghadapi tantangan besar berupa kelebihan kapasitas produksi (overcapacity).

Menanggapi situasi ini, Geely, salah satu produsen mobil ternama asal Tiongkok, memilih langkah tegas: tidak akan membangun pabrik baru maupun memperluas fasilitas yang ada.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Chairman sekaligus pendiri Geely, Li Shufu, dalam sebuah forum otomotif yang berlangsung di Chongqing dan dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Menurut Li, langkah tersebut diambil sebagai bentuk respons terhadap ketidakseimbangan antara kapasitas produksi dan permintaan pasar global yang semakin kentara dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:Sedan Listrik Mewah Maextro S800 Raup 3.600 Pesanan dalam Sepekan, Saingi Maybach

Alih-alih terlibat dalam kompetisi harga yang kian agresif di pasar otomotif, Geely memilih mengarahkan fokus pada peningkatan teknologi dan kualitas produknya.

Dalam beberapa pernyataan sebelumnya, Li Shufu menegaskan bahwa Geely tidak akan terlibat dalam perang harga yang bisa menggerus profitabilitas industri.

Bahkan sebagai penggantinya, kini perusahaan itu akan terus mengembangkan teknologi kendaraan termasuk mesin pembakaran internal (ICE), kendaraan hybrid serta kendaraan listrik pintar (smart EV).

"Strategi kami adalah melangkah dengan dua kaki," ujar Li dalam sebuah video internal perusahaan yang dirilis belum lama ini.

BACA JUGA:China Dorong Revolusi Energi Lewat Baterai Sodium-Ion Berbasis Garam Laut

"Kami akan mempercepat elektrifikasi cerdas, namun tetap memimpin dalam teknologi mesin pembakaran internal dan hybrid."

Meski tren elektrifikasi kendaraan semakin menguat secara global, Geely memilih pendekatan yang lebih seimbang.

Perusahaan tetap berkomitmen mengembangkan mobil listrik, namun tidak akan meninggalkan teknologi ICE yang masih memiliki pasar signifikan, terutama di negara-negara berkembang.

Li menekankan bahwa Geely akan terus mengalokasikan dana riset dan pengembangan (R&D) untuk meningkatkan efisiensi dan performa mesin bensin dan hybrid.

Sumber: