Sapi Australia Masih Jadi Penyelamat Piring Makan RI

Sapi Australia Masih Jadi Penyelamat Piring Makan RI

Impor sapi hidup dari Australia naik jadi 534 ribu ekor pada 2025-Ilustrasi AI-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Setiap irisan daging sapi segar yang terhidang di meja makan sebagian besar keluarga Indonesia, rupanya tak lepas dari peran Australia. 

Negara tetangga di selatan itu masih memegang peran vital dalam memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional. 

Meskipun berbagai upaya swasembada telah dicanangkan sejak bertahun-tahun lalu, realitanya Indonesia masih belum bisa lepas dari ketergantungan terhadap impor sapi hidup.

Produksi dalam negeri baru sanggup memenuhi sekitar 45 persen kebutuhan nasional. 

BACA JUGA:Danantara Ambil Alih 844 BUMN Target Kelola Dana Rp170 Triliun per Tahun

Sisa yang nyaris separuh lebih, terpaksa harus ditutup dengan mendatangkan pasokan dari luar negeri. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, Australia tetap menjadi sumber utama.

Tahun 2025 ini, pemerintah kembali membuka keran impor sapi dalam jumlah besar. Sebanyak 534 ribu ekor sapi bakalan masuk ke Indonesia secara bertahap.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dari kuota sebelumnya yang hanya 350 ribu ekor.

Kedatangan sapi-sapi itu tak serta-merta langsung memenuhi rak-rak pasar. Mereka masih harus melalui masa penggemukan selama sekitar tiga bulan sebelum akhirnya siap dipotong. 

BACA JUGA:Tari Saman: Warisan Budaya Islam dari Dataran Gayo

Salah satu pengiriman awal bahkan sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, dengan lebih dari 2.500 ekor sapi.

Tren konsumsi masyarakat yang semakin menggemari daging segar membuat pemerintah mengubah arah kebijakan impor. 

Daging beku, meski praktis dan tahan lama, kini mulai ditinggalkan. Warga lebih yakin pada kesegaran daging yang disembelih di dalam negeri.

Tak hanya soal selera, impor sapi hidup juga dinilai membawa nilai ekonomi lebih besar. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: