Gejolak Mereda, Harga Emas Mulai Tergelincir

Harga emas global turun, tertekan oleh dolar AS dan imbal hasil obligasi-Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Harga emas global mengalami tekanan hebat setelah ketegangan antara Amerika Serikat dan China menunjukkan tanda-tanda mereda.
Kondisi ini menjadi sinyal bahwa masa keemasan emas sebagai aset lindung nilai mungkin sedang memasuki fase koreksi.
Pada perdagangan Senin (12 Mei 2025), harga emas tercatat turun tajam sebesar 2,72% dan ditutup di level US$3.233 per troy ons, menurut data Refinitiv.
Meski sempat rebound tipis sebesar 0,01% di awal perdagangan Selasa pagi (13 Mei 2025), harga emas hanya naik ke posisi US$3.234 per troy ons pada pukul 06:19 WIB.
BACA JUGA:Tepung Beras: Perawatan Alami untuk Mengencangkan Kulit Sekitar Mata Tanpa ke Klinik
Pelemahan ini tak lepas dari sentimen positif yang muncul dari perkembangan terbaru dalam hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
AS dan China dilaporkan telah mencapai kesepakatan penting dalam pertemuan di Jenewa, dengan keputusan untuk memangkas tarif secara signifikan selama periode 90 hari ke depan.
Amerika Serikat mengurangi bea masuk terhadap barang-barang asal China dari 145% menjadi 30%, sementara China menurunkan tarif atas produk AS dari 125% menjadi 10%.
Kabar ini langsung berdampak pada psikologis pasar. Dengan ketegangan dagang yang mereda, para investor mulai meninggalkan aset safe haven seperti emas dan beralih ke instrumen berisiko yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi.
BACA JUGA:Trik Alami Mengencangkan Kulit dan Mengurangi Keriput Tanpa Skincare Mahal
Akibatnya, harga emas jatuh berturut-turut — pertama kali pada Minggu malam (11 Mei 2025) pukul 22:00 WIB dengan penurunan 1,56%, lalu disusul lagi pada Senin pagi pukul 07:00 WIB dengan penurunan tambahan sebesar 1,68%.
Selain sentimen dari kesepakatan dagang, pelemahan harga emas juga dipicu oleh penguatan indeks dolar AS (DXY) sebesar 1,44% dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury).
Kombinasi dua faktor ini membuat emas semakin tidak menarik karena logam mulia tersebut tidak memberikan imbal hasil, tidak seperti obligasi negara.
Meski harga emas menunjukkan tren penurunan, para analis tetap mengingatkan agar investor tidak gegabah mengambil keputusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: