Aspartam: Solusi Rendah Kalori atau Ancaman Kesehatan Tersembunyi?

Aspartam: Solusi Rendah Kalori atau Ancaman Kesehatan Tersembunyi?

Gula putih. Foto Freepik--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Gula sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan sehari-hari, mulai dari makanan alami hingga produk olahan. 

Namun, konsumsi gula berlebihan terbukti meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Dalam upaya hidup lebih sehat, banyak orang kini mulai beralih ke pemanis buatan seperti aspartam.

Tapi, apakah aspartam benar-benar aman?

BACA JUGA:9 Manfaat Timun untuk Wajah: Bikin Kulit Lembap, Segar, dan Sehat

Mengapa Konsumsi Gula Perlu Dibatasi?

Gula memang memberikan energi cepat, tetapi dikenal sebagai kalori kosong karena tidak mengandung nutrisi penting. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:

  • Obesitas dan diabetes tipe 2
  • Penyakit kardiovaskular
  • Kerusakan gigi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10% dari total kalori harian. Bahkan, beberapa ahli gizi menyarankan batas lebih ketat: maksimal 25 gram per hari untuk perempuan dan 38 gram untuk laki-laki.

BACA JUGA:Rahasia Kulit Sehat dan Cerah: 9 Manfaat Buah Naga untuk Wajah

Aspartam: Pemanis Buatan yang Kontroversial

Aspartam ditemukan pada tahun 1965 dan memiliki tingkat kemanisan 200 kali lipat dari gula biasa. 

Sejak disetujui oleh FDA pada awal 1980-an, pemanis ini digunakan dalam ribuan produk, mulai dari makanan ringan, minuman bersoda, hingga obat-obatan. Keunggulan aspartam adalah:

  • Rasa manis tinggi tanpa kalori
  • Tidak meningkatkan kadar gula darah

Hal ini membuatnya populer di kalangan penderita diabetes dan orang-orang yang menjalani diet rendah kalori.

BACA JUGA:Profil Callista Arum, Mantan Kekasih Cinta Brian yang Bersinar di Dunia Senam dan Akting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: