RI dan Negara-Negara ASEAN Siap Tinggalkan Dolar AS, Nexus Jadi Kunci Pembayaran Lintas Batas

RI dan Negara-Negara ASEAN Siap Tinggalkan Dolar AS, Nexus Jadi Kunci Pembayaran Lintas Batas

Nexus wujudkan transaksi instan lintas negara, kurangi ketergantungan dolar-Ilustrasi: Dream Lab@Budi Setiawan-

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Indonesia bersama negara-negara di kawasan ASEAN tengah bersiap melangkah lebih jauh dalam transformasi sistem keuangan regional

Dalam rapat antara Bank Indonesia (BI) dan Komisi XI DPR RI, dibahas secara serius rencana penguatan kerja sama antarnegara melalui Proyek Nexus—sebuah inovasi strategis yang akan merevolusi sistem pembayaran lintas batas.

Proyek Nexus dirancang sebagai solusi pembayaran instan antarnegara dengan biaya rendah, proses cepat, dan mekanisme yang mudah. 

Inisiatif ini bertujuan menghubungkan sistem pembayaran domestik antarnegara peserta secara langsung, sekaligus memperkuat posisi mata uang lokal dalam transaksi regional. 

BACA JUGA:BRI Salurkan Kredit Mikro Rp632,22 Triliun: Penggerak Ekonomi Kerakyatan dari Desa ke Kota

Hal ini sejalan dengan upaya ASEAN untuk mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat dalam aktivitas perdagangan dan keuangan internasional.

Lebih dari sekadar proyek teknis, Nexus menjadi bentuk konkret dari integrasi sistem pembayaran berbasis QR dan retail fast payments yang selama ini berkembang di masing-masing negara. 

Dengan menggabungkannya melalui satu platform regional, seluruh negara anggota dapat menikmati efisiensi transaksi serta mendorong stabilitas keuangan kawasan melalui penggunaan mata uang lokal dalam skema yang dikenal sebagai Local Currency Transaction (LCT).

Dikembangkan oleh Bank for International Settlements (BIS) Innovation Hub, Nexus telah melahirkan cetak biru yang menjadi acuan global dalam menyatukan sistem pembayaran instan domestik (instant payment systems/IPS). 

BACA JUGA:Strategi Tumbuh Berkelanjutan BRI: Fokus pada Fundamental Kinerja dan Digitalisasi

Standarisasi ini memungkinkan negara peserta untuk cukup terkoneksi satu kali dengan Nexus, tanpa harus membuat sistem bilateral yang rumit dengan setiap negara mitra.

Proyek ini menjadi tonggak pertama BIS di bidang pembayaran lintas batas yang menuju tahap implementasi nyata. 

Peran BIS bukan hanya sebagai inisiator, melainkan juga sebagai penasihat dalam merancang operasionalisasi Nexus dan membuka partisipasi lebih luas bagi negara lain di luar ASEAN.

Melalui Nexus, ASEAN tak hanya memperkuat kedaulatan moneter, tetapi juga membuka jalan bagi sistem keuangan regional yang lebih mandiri, terintegrasi, dan tangguh menghadapi dinamika global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: