Nilai Pancasila di Tengah Komunitas Indonesia di Hamburg

Nilai Pancasila di Tengah Komunitas Indonesia di Hamburg

Perwakilan Diaspora Indonesia di Hamburg Jerman mengikuti Silaturahmi Kebangsaan di KJRI Hamburg, Selasa, 11 September 2024.--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Indonesia yang tinggal di Jerman, khususnya di wilayah kerja KJRI Hamburg, pada umumnya memiliki citra positif di mata warga lokal maupun pemerintah setempat. 

Menurut Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hamburg, Renata Siagian, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pandangan positif ini adalah nilai-nilai Pancasila yang telah tertanam kuat dalam diri masyarakat Indonesia. 

Renata menegaskan, nilai-nilai Pancasila perlu terus ditanamkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di Jerman.

Pernyataan tersebut disampaikan Renata dalam acara ramah tamah dengan rombongan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Wakil Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Ahmad Basarah, pada tanggal 10 September 2024. 

Kedatangan BPIP diharapkan dapat memperkuat kembali pemahaman ideologi Pancasila di kalangan masyarakat Indonesia di Hamburg. 

Renata berharap bahwa kunjungan ini akan memberikan dorongan semangat bagi warga Indonesia untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, meskipun tinggal jauh dari tanah air.

Di wilayah kerja KJRI Hamburg, yang meliputi bagian utara dan barat laut Jerman, terdapat sekitar 45 organisasi kemasyarakatan yang aktif. 

Renata menjelaskan bahwa organisasi-organisasi ini terdiri dari berbagai jenis, seperti organisasi profesi, organisasi keagamaan, organisasi pelajar, budaya, hingga organisasi daerah. 

“Dengan adanya beragam organisasi tersebut, masyarakat Indonesia di Jerman dapat tetap menjaga identitas budaya dan kekeluargaan di antara mereka,” ungkap Renata.

Selain itu, Renata juga menyoroti meningkatnya jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menempuh pendidikan di Jerman. 

Faktor utama yang mendukung hal ini adalah biaya pendidikan yang relatif murah di negara tersebut. 

Banyak WNI yang memanfaatkan kesempatan ini untuk bersekolah, baik di sekolah kejuruan (ausbildung) maupun di tingkat pendidikan tinggi. 

Tidak hanya itu, beberapa WNI bahkan melakukan penelitian untuk mendapatkan gelar doktor (S-3).

Sejarah keberadaan WNI di Jerman Utara dimulai dengan kedatangan para pelaut dan perawat beberapa dekade lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: