Harga Jual ‘Meroket’ Petani Kopi Makin Tersenyum

Harga Jual ‘Meroket’ Petani Kopi Makin Tersenyum

Harga jual biji kopi kering terus meroket petani tingkatkan penjualan memanfaatkan harga mahal --- FOTO DOK--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabar baik terus mengiringi masa panen kopi di Kabupaten Lampung Barat, dimana saat ini puncak panen raya kopi mulai berlangsung di wilayah Kecamatan Sekincau, Pagar Dewa, Sumber Jaya, Kebun Tebu dan sekitarnya tak terkecuali di Kecamatan Air Hitam. 

Harga jual kopi di wilayah setempat saat ini telah menyentuh Rp74.000 per kilogram. Kenaikan harga jual saat ini, jika dipresentasikan dari harga jual musim sebelumnya, mengalami kenaikan yang sangat signifikan nyaris menyentuh 300%.

Husain, salah seorang pengepul kopi di wilayah itu mengungkapkan, kategori harga jual kopi ditentukan oleh beberapa jenis mulai dari petik kopi campur atau disebut kualitas kesalahan dan juga petik kopi jenis EK atau super yang identik masa pemetikan saat biji sudah kondisi matang (petik merah).

"Secara umum memang saat ini harga jual biji kopi kering sangat menguntungkan kita semua petani kopi karena mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Namun dari kenaikan ini petani masih bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi lagi yakni menjadikan biji kopi sebagai biji berkualitas," ujarnya.

BACA JUGA:Puncak Panen Raya Kopi Tiba, Peratin Purawiwitan Ingatkan Masalah Keamanan

Dia menggambarkan, produktivitas kopi selain didukung karena cuaca yang baik saat masa pembungaan 2023 lalu juga pengelolaan areal perkebunan kopi yang semakin modern dan dukungan pupuk serta obat-obatan yang juga semakin beragam manfaat untuk tumbuh kembangnya batang dan buah kopi. 

Husain yang juga Peratin Sumber Alam mengajak agar petani kopi tetap mempertahankan kualitas kopi, mengingat selama ini kopi Lampung Barat dikenal sebagai kopi yang mempunyai kualitas terbaik.

”Jangan sampai karena harga jual kopi mahal, petani tidak lagi peduli dengan kualitas kopinya. Karena dengan tingginya harga kopi bukan saja memberikan kesejahteraan petani namun namun juga berimbas positif terhadap sektor lainnya seperti halnya bidang dagang properti dan lain sebagainya yang menjadi kebutuhan masyarakat,” tandasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: