Sempat Surut, Banjir Kembali Merendam Puluhan Rumah di Bumi Hantatai

Sempat Surut, Banjir Kembali Merendam Puluhan Rumah di Bumi Hantatai

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Lampung Barat, pada Selasa sore 23 April 2024 menyebabkan dua sungai di pekon Bumi Hantatai Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) Lampung Barat, meluap dan menyebabkan puluhan rumah di pekon setempat kembali terendam.

Ketinggian banjir mencapai 1 meter, dan menyebabkan sebagian masyarakat menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

Aris Salah seorang warga setempat mengatakan, banjir yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan banjir yang terjadi sehari sebelumnya.

"Banjir kembali terjadi, lebih besar dari kemarin. Puluhan rumah terendam, harapan kami ada solusi dari pihak terkait, sehingga banjir ini tidak terus terjadi," ungkap Aris.

BACA JUGA:Fasilitas di Sejumlah Pasar Rusak, Diskopdag Lampung Barat akan Usulkan Perbaikan

Sementara, Camat BNS Mandala Harto, SIP., membenarkan kembali terjadinya banjir di pekon setempat yang sebelumnya sempat surut. 

"Iya, kembali terjadi banjir sore ini, banjir belum surut dan menyebabkan puluhan rumah terendam. Musibah banjir ini disebabkan luapan sungai Way Bulok dan Way peninjauan di Pemangku Muara, ketinggian air rata-rata 0,5 sampai dengan 1 meter, ada puluhan rumah terendam banjir, kemarin sempat surut," ungkap Mandala Harto.

Pada Minggu 21 April 2024, lanjut Mandala, terjadi musibah banjir akibat luapan Way Melebui Pekon Tembelang akibat intensitas hujan yang tinggi. Air meluap melalui jalan provinsi dan memasuki pemukiman warga.

"Puluhan rumah juga dilaporkan terdampak, selain itu fasilitas umum seperti jalan umum juga terendam, air datang secara tiba-tiba, tetapi Alhamdulillah masyarakat bisa mengamankan diri ke tempat yang aman," ujarnya.

BACA JUGA:Puluhan Rumah di BNS Lampung Barat Terendam Banjir, Dua Lainnya Rusak Terkena Material Longsor

Selanjutnya pada hari yang sama, sambung Mandala, terjadi bencana longsor di Pemangku Sidomukti Pekon Bandar Agung yang mengakibatkan kerusakan dinding jebol pada rumah warga.

"Berdasarkan hasil pendataan kami rumah milik Gianto, dinding jebol sekitar 4 meter material longsor masuk ke dalam Rumah. Kemudian rumah milik Rasman  dinding tembok retak 3 meter. Semua material longsor mengelilingi dua rumah tersebut dan telah dimulai dilakukan gotong-royong masyarakat," sebutnya.

Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini, kata dia, maka pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada. Utamanya masyarakat yang bermukim di sekitar tebing, dan sungai.

"Beberapa wilayah di Kecamatan BNS ini rawan longsor dan banjir, karena itu saya menghimbau masyarakat untuk lebih waspada menyikapi tingginya intensitas hujan belakangan ini," tandasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: