Setelah Kekeringan, Petani di Suoh Kini Terkendala Banjir

Setelah Kekeringan, Petani di Suoh Kini Terkendala Banjir

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Petani di Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat belum bisa melakukan penanaman di sawah mereka. 

Hal ini dikarenakan kondisi areal persawahan yang mulai sering kebanjiran, sejak memasuki musim penghujan sejak bulan lalu.

Camat Suoh Dapet Jakson mengungkapkan, jika beberapa bulan lalu, petani di wilayahnya terkendala dalam mengelola areal persawahan untuk ditanami karena areal persawahan mengalami kekeringan dan tidak ada sumber air, maka saat ini berbanding terbalik justru petani belum bisa mengolah sawah mereka lantaran banjir kerap terjadi.

"Iya, sejak memasuki musim penghujan, banyak petani mulai mengolah sawah mereka, tetapi sebagian besar belum bisa ditanami karena banjir kerap terjadi, khususnya usai terjadi hujan deras di wilayah hulu," ungkap Dapet, Minggu (3 November 2023).

BACA JUGA:Usai Diberitakan, Pengerjaan Proyek Jalan Sirtu Bernilai Ratusan Juta Dilanjut, Ada Apa?

Khawatir akan terjadinya gagal panen lantaran terendam banjir, kata dia, maka sebagian petani memutuskan untuk menunda tanam, sembari menunggu cuaca membaik dan memungkinkan untuk melakukan penanaman tanpa kekhawatiran tanaman padi mereka terendam.

"Kalau dipaksakan untuk melakukan penanaman sekarang tentu resikonya adalah tanaman padi akan terendam dan mati, karenanya banyak petani menunda penanaman, semoga cuaca lebih baik sehingga memungkinan mereka untuk menanam dan padi bisa bertumbuh dengan baik," kata dia.

Banjir yang kerap membuat areal persawahan di wilayah itu terendam, kata Dapet, itu disebabkan oleh luapan sejumlah sungai. Dimana pada saat musim penghujan, khususnya pada saat intensitas hujan tinggi menyebabkan debit air sungai meningkat.

"Masalah seperti ini memang sering terjadi pada saat musim penghujan, sementara pada saat kemarau debit air sungai menurun dan menyebabkan areal persawahan mengalami kekeringan, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu, yang menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: