Sampah Kembali Menumpuk sehingga Disebut Pantai Terkotor di Indonesia

Sampah Kembali Menumpuk sehingga Disebut Pantai Terkotor di Indonesia

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kembali dipenuhi sampah meskipun pernaj dibersihkan secara massal, Pantai Teluk di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Padahal, belum lama dibersihkan warga yang diinisiasi grup Pandawara Mei 2023.

Beredar kabar, sampah tampak berserakan di sepanjang bibir pantai tepat berada di belakang Masjid At-Taqwa.

Sampah hampir menutupi seluruh bibir pantai kurang lebih sepanjang 200 meter. Sampah didominasi limbah plastik, styrofoam, serta potongan kain.

Selain tidak enak dipandang aroma tidak sedap pun tercium ketika tiba di area pantai tersebut. Akan tetapi tumpukan sampah yang berserakan tersebut, kondisinya tidak separah seperti saat sebelum dibersihkan pada bulan Mei lalu.

BACA JUGA:Pendaftaran PPPK Resmi Ditutup, Jumlah Pelamar di Lampung Barat Mencapai 1.162

Seperti yang diketahui, sebelum di bersihkan tumpukan di area tersebut sangat luas hingga mendekati tembok Masjid At-Taqwa. Tumpukan sampah juga berlapis-lapis hingga beberapa meter.

Namun saat ini, sebagian lahan di belakang Masjid At-Taqwa, nampak terlihat bersih dari sampah bahkan sudah di paving block. Di lahan tersebut juga berdiri papan bertuliskan larangan membuang sampah sembarangan.

Ketua Pengelola Sampah Teluk Batako, Otoy mengungkapkan, sampah yang saat ini memenuhi Pantai Teluk, merupakan adalah kiriman dari luar wilayah teluk yang terbawa arus laut.

"Sampah ini datang dari luar yang terbawa arus laut saat pasangan, bukan sampah warga sini," ungkap Otoy dari sumber berita lain.

BACA JUGA:Kode Redeem FF 12 Oktober 2023, Klaim Skin Langka dan 312 Diamond Free Fire

Ia menjelaskan, warga di Kampung Teluk, sudah semakin tertib dalam mengelola sampah semenjak dilakukan pembersihan massal yang dilakukan pada Mei lalu. Warga di sekitar tidak lagi membuang ke pantai melainkan kolektif oleh petugas untuk dibuang ke penampungan.

Ia melanjutkan, sampah warga setiap hari diangkut oleh petugas, warga iuran setiap hari sebesar Rp 1.500 hingga 3.000 rupiah untuk mengelola sampah tersebut.

Soal sampah yang mengotori pinggir pantai, pihaknya memiliki program Jumat Bersih, yakni membersihkan pantai dari sampah setiap hari Jumat. Di sebabkan jumlah sampahnya sangat banyak, tidak semuanya dapat dibersihkan.

"Itu bukan kuasa kita, harus pemerintah yang terjun langsung," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: