Debit Air Perumda Limau Kunci Turun Hingga 50 Persen, Lampung Barat Terancam Krisis Air

Debit Air Perumda Limau Kunci Turun Hingga 50 Persen, Lampung Barat Terancam Krisis Air

Ilustrasi Krisis Air-Freepik.com-

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID  - Wilayah Kabupaten Lampung Barat terancam mengalami krisis air bersih, khususnya wilayah yang selama ini mengandalkan pendistribusian air bersih dari Perusahaan Milik Daerah (Perumda) Limau Kunci yang tersebar setidaknya di tujuh kecamatan. 

Direktur Perumda Limau Kunci Donna Sorenty Moza mengungkapkan, terjadi penurunan debit air pada sejumlah sumber air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat.

BACA JUGA:Jarak Destinasi Wisata Lanakila Lake dari Pusat Kota di Lampung, dan Simak Ada Apa Saja Didalamnya

"Dampak El Nino, saat ini debit air mengalami penurunan yang signifikan, bahkan di beberapa wilayah saat ini sudah berkurang lebih dari 50 persen," ungkap Donna, ditemui di ruang kerjanya Senin (21/8/2023).

Sumber air di beberapa daerah yang mulai mengalami penurunan debit tersebut, jelas Donna, yakni Way Jurak untuk wilayah distribusi Cabang Liwa pada saat normal debet sekitar 30 liter/detik kini berkurang menjadi 15 liter/detik, Way Asahan wilayah distribusi Unit Sukau I normal 5 lite/detik, kini berkurang menjadi 3 liter/detik, Way Jurak dengan daerah distribusi Sukau II pada saat normal 20 liter/detik, kini berkurang menjadi 10-15 liter/detik.

BACA JUGA:Jangan Sampai Terlewat, Segera Klaim DANA Kaget Kamu Hari Ini Sebesar Rp 75.000

Kondisi kekeringan juga terjadi di wilayah Kembahang, dengan sumber air dari Way Remelat pada saat normal sekitar 5 liter/detik, saat ini berkurang menjadi 2,5 liter/detik bahkan di wilayah tersebut sempat mengalami kekeringan.

Selanjutnya, untuk wilayah Sukabumi dengan sumber Air dari Way Salang pada saat normal  20 liter/detik, kini menjadi 10-15 liter/detik, kemudian wilayah Kenali dengan sumber Air dari way hilian manak pada saat normal 20 liter/detik, dan saat ini tinggal 7,5 liter/detik.

BACA JUGA:Pinjaman KUR BSI 2023 Hingga Rp 500 Juta Tanpa Bunga Bebas Dosa, Simak Rinciannya

Selanjutnya, kata Donna, untuk wilayah Sekincau dan juga Waytenong dengan sumber air dari way Villa pada saat normal 30 liter/detik, saat ini berkurang 20 liter/detik, terakhir untuk wilayah Kecamatan Kebun Tebu pada saat normal 20 liter/detik, dan saat ini hanya 10 liter/detik.

"Untuk wilayah Kenali sebenarnya sumber air sangat bagus, hanya saja pipa berukuran kecil, hanya berukuran kurang dari 3 inch, padahal sudah selayaknya menggunakan pipa 6 inch mengingat luas wilayah dan jumlah pelanggan yang terus bertambah,"  bebernya.

 BACA JUGA:Sejarah Provinsi Lampung yang Tidak Boleh Dilupakan

Donna menyebut, penyebab utama berkurangnya debit air, selain karena dampak dari kemarau panjang, juga dikarenakan hutan yang ada di hulu sumber air saat ini sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Hutan yang ada di daerah sumber air kini sudah banyak rusak dan berubah menjadi perkebunan penduduk, sehingga pada saat kemarau seperti ini otomatis debit air berkurang, bahkan di beberapa wilayah berpotensi besar terjadi kekeringan salah satunya di sumber air untuk wilayah distribusi Kembahang dan jika kemarau terus terjadi maka tidak menutup kemungkinan kita mengalami kekeringan total," pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: