Simak! Ini Ketentuan Mahar Pernikahan dalam Islam

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Salah satu aspek penting pernikahan dalam Islam adalah mahar. Karena mahar merupakan pembayaran wajib yang akan/harus diberikan suami kepada istri saat pernikahan. Dan merupakan simbol komitmen, tanggung jawab kepada istrinya.

Untuk jumlah maharnya sendiri hasil dari negosiasi dan kesepakatan  antara suami istri dan keluarga mereka, yang dilakukan sebelum pernikahan.

Uang mahar sendiri sesuai kesepakatan yang dapat berupa uang, properti, atau barang berharga. Berfungsi sebagai bentuk dari keamanan finansial seorang istri, memberinya aset berwujud yang semata-mata miliknya.

Hukum dalam islam bahwa mahar dianggap milik istri, dan dia memiliki kendali penuh atasnya. Dan juga merupakan haknya dalam menuntut jumlah mahar penuh dari suaminya, terlepas dari apakah pernikahan itu berakhir dengan perceraian atau kematian. 

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Kembali Lanjutkan Vaksinasi LSD Sapi Pasca Idul Adha

Uang mahar dalam Islam adalah bukti keamanan finansial dan penghormatan terhadap wanita di dalam pernikahan.

Konsep mahar disebutkan dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 4 :

وَءَاتُوا۟ ٱلنِّسَآءَ صَدُقَٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيٓـًٔا مَّرِيٓـًٔا

Artinya: Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.

BACA JUGA:Warga Sekitar Pasar Senin Pajar Bulan Minta Penanganan Permanen Longsor Pemukiman Setempat

Dari ayat diatas menekankan pentingnya memberikan hadiah/ mahar kepada mempelai wanita saat pernikahan.

Dalam Islam sendiri, mahar dapat berbentuk berupa jumlah berapapun sesuai dengan yang sudah disepakati bersama antara suami dan istri dan keluarga mereka, dapat dibayarkan dalam bentuk uang tunai, harta benda, atau bentuk pemberian berharga lainnya.

Bentuk Mahar tergantung pada praktik budaya dan daerah dari pasangan atau keluarga mereka. 

Seperti di beberapa negara Muslim, mahar dibayarkan dengan emas atau perhiasan, dan ada juga di negara lain, dibayarkan dengan uang tunai atau properti. 

Sumber: