Ada Grand Design Asing Untuk Adu Domba, Dibalik Pelarangan Ibadah Natal Oleh Kelompok Intoleran
Irjen Pol (P) DR H Anton Charliyan MPKN (Ketua Dewan Pembina DPP PJS)--
Kita bisa melihat pola-pola aksi tersebut, dan sudah banyak diungkap oleh Tim Densus 88 Polri, bahwa terbukti adanya campur tangan asing dan jaringan Internasional di dalam gerakan aksi-aksi terorisme dan radikalisme yang terjadi di negara kita tersebut seperti keterlibatan : ISIS, Hizbul Tahrir, Jamaah Islamiah, Ikhwanul Muslimin, Taliban, Mujahidin, dan lainnya.
Ternyata markas besarnya ada di Eropa/ Inggris. Jika gerakan yang mengatasnamakan Islam secara murni seyogyanya markasnya harus ada di negara Islam itu sendiri, tapi ini justru berada di negara lain diluar mayoritas Muslim, disini kita harus bisa berpikir cerdas, Artinya semua ini murni bukan gerakan Agama, tapi merupakan gerakan Politik, ikut campurnya Grand design Asing yang meminjam tangan Agama, berkedok & berjubah Agama, sebagai issue yang memang paling seksi di negara yang dikenal sebagai penganut muslim terbesar di dunia, yang memang tidak menginginkan Negara Indonesia yang maha kaya raya ini maju & modern?
Ingat indonesia jadi negara terjajah bukan karena kekuatan senjata yang hebat dari para kolonialisme, tapi terlebih karena keberhasilan Politik Adu Domba Devide et Impera dari pihak mereka yang ingin menguasai Sumber daya alam yg ada Di tanah air kita.
Konsep tersebut sampai saat ini masih sangat efektif mereka gunakan, dalam setiap waktu, setiap objek, dan disetiap kesempatan apapun, yang akan dijadikan momen untuk terus memecah belah dan memporak porandakan Negara kita tercinta Indonesia, agar aset-aset penting negara kita bisa dikuasai mereka, melalui Kelompok-kelompok binaannya yang sudah ditanam di Negara kita sejak lama.
Hal ini bisa dibuktikan saat kejatuhan Orba bung Karno maupun Orla pak Harto karena mereka-mereka semua dianggap sudah tidak sejalan dengan kepentingan-kepentingannya, maka dari itu kepada saudaraku tercinta agar menyadari semua yang terjadi ini dan betul-betul menjadi catatan untuk lebih mewaspadainya, jangan sampai kita semua terjebak dengan siasat busuk asing, yang senantiasa terus mengadu domba sesama anak Bangsa,
Jangan sampai juga, dan yang terparah, jangan sampai kita malah menjadi salah satu bagian pelaku dari skenario besar mereka buat, karena jika kita lemah dan terpecah, maka dengan leluasa mereka akan menguras seluruh sumber daya alam kita sbgmana yang sudah terjadi di Libya, Suriah, Yaman, Irak, Afganistan dan lainnya
Maka demi menjaga keutuhan NKRI, hilangkan segala bentuk kepentingan, baik politik, ideologi, sosial, ekonomi, budaya dll terutama yang menyangkut masalah Agama & Kepercayaan, yang merupakan hal paling sensitif yang bisa diledakan setiap saat.
Maka dari itu tidak bosan-bosannya kita saling mengingatkan hal yang sebetulnya sudah sangat basi ini, agar
Kita semua harus tetap bergandeng tangan, bila tidak ingin Indonesia ini hancur terkotak-kotak karena beribu-ribu kepentingan yg berlainan, baik Internal terutama external (asing). Jangan sampai Bhineka tunggal ika ini hanya sebagai sebuah slogan kosong belaka, berbeda-beda, tapi kita harus tetap Satu.
Jangan malah selalu jadi ajang empuk adu domba devide et impera asing, mulai dari hal yang sepele pengucapan Natal sampai kpd Pelarangan beribadah & mendirikan rumah ibadah bagi agama-agama yang dianggap Minoritas. (*)
Oleh : Irjen Pol (P) DR H Anton Charliyan MPKN.
(Ketua Dewan Pembina DPP PJS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: