Pertumbuhan Ekonomi Lampung Terbaik di Sumatera
--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung triwulan II 2022 terhadap triwulan I 2022 (q to q) mencapai 9,12 persen. Ini pertumbuhan tertinggi di Sumatera.
Sementara jika dibandingkan triwulan II/2021 (YoY), pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tumbuh 5,22%.
Pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi YoY Sumatera, yakni sebesar 4,95 persen. Sedangkan pertumbuhan nasional sebesar 5,44 persen.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani dalam pers rilis yang digelar pada Jumat 5 Agustus 2022.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Minta PHE OSES Patuhi Aturan Perundangan Lewat Arahan KLHK
"Ekonomi Lampung tw II/2022, secara year on year (YoY) meningkat 5,22%. Secara q-to-q, jika dibandingkan triwulan I/2022 yang meningkat sebesar 9,12%," kata Endang.
Secara kumulatif dasar, akumulatif pertumbuhan ekonomi provinsi Lampung semester 1/2022 dibandingkan dengan semester 1/2021 tumbuh sebesar tumbuh sebesar 4,07%.
Dengan pertumbuhan ekonomi triwulan 2 yang sangat besar ini maka pertumbuhan ekonomi Lampung Y to Y menjadi sebesar 5,22. Dan ini di atas rata rata pertumbuhan Y to Y Sumatera sebesar 4,95 persen.
Ekonomi provinsi Lampung triwulan II/2022 dibanding triwulan I/2022 mengalami pertumbuhan sebesar 9,12%. Nilai ini menguat dibandingkan triwulan I/2022 yang tumbuh sebesar 0,86%. Pertumbuhan ekonomi didukung oleh lebih dari separuh lapangan usaha yang tumbuh positif.
BACA JUGA:Erick Dukung Ketahanan Pangan Lewat Optimalisasi Keberadaan Ekosistem BUMN Bersinergi dengan KPB
"Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi dicapai oleh administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 15,97%. Didukung oleh lapangan usaha, pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebagai salah satu laporan usaha dominan yang tumbuh sebesar 15,89% dan jasa lainnya yang tumbuh sebesar 15,73% lainnya," katanya.
Lapangan usaha lainnya yang tumbuh cukup tinggi adalah industri pengolahan serta transportasi dan pergudangan yang masing-masing tumbuh sebesar 10,23% dan 10,17%.
"Jadi dari 17 sektor atau kategori, 13 sektor yang tumbuh positif, sedangkan hanya 4 sektor mengalami kontraksi," tambahnya.
Sektor yang tumbuh positif ialah sektor administrasi pemerintah pertahanan dan jaminan sosial wajib sosial wajib.
BACA JUGA:Semakin Kuat Terapkan ESG, Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun
Kemudian, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib tumbuh tinggi karena pada triwulan Ini adanya pencairan gaji ke-14 untuk pegawai. Kemudian untuk sektor pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar 15,89%.
"Tanaman pangan tumbuh positif Karena padi dan ubi kayu yang naik dan produksinya tertinggi di Sumatera. Kemudian tanaman perkebunan seperti mulai musim giling tebu. kemudian peternakan seperti momen puasa dan lebaran itu kenaikan dari kenaikan sektor pertanian Kehutanan dan Perikanan," tambahnya.
Sedangkan jasa kesehatan jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami kontraktif sebesar -6,63%. dari hasil survei jumlah pasien rawat jalan mengalami penurunan, begitu juga pendapatan klinik atau Rumah Sakit swasta juga mengalami penurunan.
"Jasa Keuangan juga mengalami kontraktif dan -2,85%, kemudian pengadaan air -2,05% dan konstruksi -0,54%," tambahnya.
BACA JUGA:Gubernur Arinal Usulkan Pemberdayaan BUMDes untuk Memangkas Birokrasi Penyaluran Pupuk
Pertumbuhan ekonomi triwulan II/2022 dibandingkan dengan triwulan I/2022 menurut pengeluaran, pertumbuhan tinggi terjadi dari komponen PKP (pengeluaran konsumsi pemerintah) yang tumbuh sebesar 29,92%.
Diikuti komponen ekspor barang dan jasa 6,15% dan komponen Pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,37%.
Sementara impor barang dan jasa kontraksi -3,33%. Menurut pengeluaran dari sisi pengeluaran pada triwulan II/2022 jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya semua komponen pengeluaran tubuh positif dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah pusat 29,92%.
Ini disebabkan oleh meningkatnya realisasi pada semua jenis belanja baik APBN maupun APBD.
BACA JUGA:Gubernur Arinal : Konektivitas Perlu Dipercepat Agar Terbentuk Aglomerasi Sumbagsel
"Untuk pertumbuhan ekonomi triwulan II/2022 dibandingkan dengan triwulan II/2021. Distribusi dan pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha di sumbang dari sektor pertanian sebesar 29,66%, sektor industri pengolahan 18,67%, sektor perdagangan 12,69% dan konstruksi 9,41%," katanya.
Pada triwulan II/2022 pertumbuhan sektor pertanian jika dibandingkan dengan triwulan II/2021 adalah sebesar 2,49%. Sektor industri bertumbuh sebesar 8,42%, sektor perdagangan tumbuh signifikan 14,55%, sektor konstruksi 4,93%.
"Berdasarkan yoy, menurut lapangan usaha pada jasa lainnya sebesar 26,45%, jasa perusahaan 14,84%, perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor 14,55%, serta transportasi dan pergudangan sebesar 14,2%," katanya.
Sementara lapangan usaha ada lima sektor kontraksi pertama ialah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; pertambangan dan penggalian; jasa keuangan; informasi dan komunikasi; dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
BACA JUGA:Gubernur Arinal Minta ISEI Ikut Berkontribusi Bangun Lampung
"Sementara untuk lapangan usaha yang tertinggi administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib ini karena pada triwulan II/2021 pencairan untuk gaji ke-13 dan gaji ke-14 terjadi pada triwulan II. Sementara triwulan II/2022, baru gaji ke-14. Gaji ke 13 baru triwulan III/2022," katanya.
Pertumbuhan triwulan II Provinsi Lampung sebesar 9,12 persen ini jauh di atas pencapaian provinsi lain di Sumatera.
Selain Provinsi Lampung, ada 2 Provinsi di Sumatera lainnya yang pertumbuhan q to q nya diatas rata-rata pertumbuhan di Sumatera. Yakni, Bengkulu sebesar 6,58 persen dan Bangka Belitung sebesar 5,24 persen.Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi YoY hanya Jambi yang berada di atas Lampung, yakni 5,41 persen.(*)
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Radarlampung.disway.id dengan judul : Luar Biasa, Triwulan 2 Tumbuh 9,12 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Lampung Terbaik di Sumatera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: