Mendaki Malam Hari, Ternyata Keempat Mahasiswa ITERA Tak Paham Jalur

Mendaki Malam Hari, Ternyata Keempat Mahasiswa ITERA Tak Paham Jalur

Medialampung.co.id - Empat orang pendaki Gunung Seminung yang berhasil dievakuasi oleh tim gabungan Rescue Basarnas Lampung dan tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat (Lambar) bersama Aparat Kepolisian pada Minggu (20/19) sekitar pukul 23:55 WIB kini telah kembali pulang ke kediaman masing-masing.

Setelah melalui rangkaian perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Ummar (RSUDAU), kepulangan empat mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yaitu Septian Hidayat (22) Warga Kabupaten Lampung Timur, Amin (21) warga Kabupaten Lampung Tengah, Agus Manurung (21) warga Provinsi Sumatera Utara dan Sapta Firnando (21) warga Kabupaten Lampung Tengah tersebut dibawa menggunakan kendaraan milik tim Basarnas Provinsi Lampung.

Usut punya usut, ternyata penyebab tersesatnya ke empat mahasiwa itu tersesat lantaran tidak ada satupun dari rombongan yang memahami jalur pendakian ke Gunung Seminung, bahkan ke empatnya dikabarkan tidak melapor kepada aparat pekon serta tidak meminta petunjuk kepada masyarakat setempat.

“Setelah menjalani perawatan di RSUDAU, keempatnya langsung dibawa pulang ke Kota Bandarlampung bersama tim Basarnas Lampung, karena kebetulan satu arah. Kondisi mereka tidak ada yang cidera, hanya kelelahan akibat kekurangan cairan tubuh,” ungkap Kapolsek Balikbukit IPTU Samsul Bahri, S.H., mendampingi Kapolres AKBP Rachmat Tri Haryadi, S.Ik, M.H.

Awalnya, terang samsul, keempat mahasiswa itu tiba di gerbang pendakian  pada Sabtu (19/10) dengan menggunakan dua sepeda motor. Kemudian proses pendakian dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dengan memulai pendakian dari Dusun Talang Pawoh, Pekon Lumbok Selatan untuk menuju puncak Gunung Seminung.

“Mereka ini memulai pendakian pada malam hari tepatnya sekitar pukul 19:00 WIB, kondisi itu juga di perparah dengan tidak ada satu pun dari mereka yang memahami titik-titik jalur, sehingga akhirnya tersesat,” imbuhnya.

Setelah terdesak karena kehabisan logistik makanan dan minuman, akhirnya salah satu pendaki yaitu septian berhasil menghubungi pihak keluarga, dan selanjutnya informasi tersebut di teruskan ke Basarnas Lampung.

“Setelah berhasil menghubungi keluarga, salah satu pendaki mengirimskan sinyal Save Our Soul (SOS) atau sinyal tanda bahaya, dan Sinyal itu akhirnya berhasil di tangkap oleh Tim Rescue Basarnas Lampung yang saat itu langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar untuk mencari akses menuju lokasi hingga akhirnya keempat pendaki ditemukan,” kata dia.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: