Marak Kasus Pencabulan Anak, Amirian Mengaku Prihatin
Medialampung.co.id, BALIKBUKIT - Maraknya kasus dugaan pencabulan yang dialami anak-anak di Kabupaten Lambar, mendapat perhatian Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ir. Amirian, M.P.
“Saya prihatian atas kejadian pencabulan yang kerap menimpa anak dibawah umur tersebut dan saya sangat mengutuk perbuatan tidak terpuji yang dilakukan orang dewasa, terutama orangtua sendiri yang melakukan pencabulan terhadap anaknya,” kata Amirian, Kamis (11/7/2019).
Terkait kasus tersebut, kata Amirian, upaya yang dilakukan pihaknya yaitu melakukan sosialisasi kepada warga dan melalui forum anak agar jika terjadi pada anak supaya segera melaporkannya kepada penengak hukum karena selama ini anak yang menjadi korban tidak berani melapor kepada penegak hukum karena dibawah ancaman.
“Jika terjadi kasus yang menimpa anak, kita berharap segera dilaporkan agar tidak berkelanjutan. Mulai tahun ini muncul keberanian anak untuk melaporkan kepada tentangga, saudara atau orangtuanya, dan sebaiknya korban melapor sehingga pelaku dikenakan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” tegasnya. [caption id="attachment_23794" align="aligncenter" width="1024"] Kepala DP2KBP3A Kabupaten Lambar Amirian[/caption]
Masih kata dia, kedepan untuk antisipasi agar kasus pencabulan tidak terulang kembali, maka pihaknya akan melakukan kesepakatan dengan pihak-pihak terkait agar di Kabupaten Lambar dibentuk tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang tujuannya agar warga peduli terhadap keberadaan anak-anak kita semua. “Dan sebagai gambaran ada kejadian yang berlangsung sampai bertahun-tahun sehingga dengan dibentuknya tim PATBM ini diharapkan warga ikut berperan serta mengawasi dan melindungi anak-anak di sekitarnya,” akunya.
Selain sosialisasi juga diharapkan mereka mengawasi anak-anak yang ada di sekitarnya dan jika ada tanda-tanda yang mencurigakan maka akan dilakukan antisipasi sejak dini.
“Nantinya diharapkan ada wadah untuk anak-anak bermain, misalnya di luar sekolah dan di luar rumah sehingga mereka bisa bercerita dengan satu sama lain dan anak-anak bisa berkembang dan komunikasinya lebih baik. Kami juga berharap pihak sekolah juga peduli terhadap anak didiknya, dan jika ada komunikasi yang baik maka anak-anak diharapkan dapat menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Kita semua diharapkan bisa bahu membahu untuk mengantispasi kekerasan terhadap anak-anak kita,” tutupnya. (lus/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: