Laboratorium RSUDAU Resmi Layani Tes Spesimen Virus Corona

Laboratorium RSUDAU Resmi Layani Tes Spesimen Virus Corona

Medialampung.co.id - Laboratorium milik Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU) Lampung Barat, kini sudah bisa menguji Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) melalui  metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Direktur RSUDAU Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., mengungkapkan, uji sampel melalui metode RT-PCR tersebut telah resmi beroperasi mulai Sabtu (12/2). Sehingga kedepan, hasil Dinas Kesehatan (Dinkes) Lambar tidak perlu lagi mengirim spesimen swab ke Bandarlampung.

"Alhamdulillah, laboratorium kita sudah bisa untuk menguji Covid-19 dan sudah resmi sebagai laboratorium jejaring pemeriksa RT-PCR Covid-19," ungkap Wawan---sapaan Widyatmoko Kurniawan, Minggu (13/2).

Selain bisa melakukan pemeriksaan sampel swab dari 15 puskesmas yang dikirim melalui Dinas Kesehatan setempat, kata dia, pihaknya juga bisa melayani dari sejumlah daerah lainnya sesuai pembagian dari Dinkes Provinsi Lampung.

"Jadi memungkinkan saja ketika nantinya di kabupaten lain penuh, maka dikirim ke kita, tetapi tentunya itu tergantung pembagian dari Dinkes Provinsi, namun pada intinya kami siap, " kata dia.

Selain sarana dan prasarana termasuk SDM telah dipersiapkan dengan baik yang memungkinkan melayani spesimen swab dengan jumlah banyak dalam seharinya. Dengan peralatan baru tersebut, maka Pemkab Lambar bisa lebih cepat mengetahui hasil Swab.

"Sejauh ini harus mengirimkan spesimen swab ke laboratorium ke luar daerah sehingga harus menunggu waktu antrian karena banyaknya rumah sakit yang mengirim ke laboratorium tersebut. Sehingga kedepan tentu Pemkab Lambar akan lebih cepat mendapatkan hasil, " kata dia.

Dijelaskan, metode RT-PCR ini memiliki sensitivitas dan spesifitas cukup tinggi sekitar 95 persen. RT-PCR ini dipakai di seluruh dunia untuk memastikan apakah sampel berupa swab yang diambil dari hidung atau tenggorokan pasien dites dan menunjukkan hasil positif atau negatif Covid-19.

“Metode ini open system atau sistem terbuka, dimana harus memerlukan reagen dan sampel pasien untuk dilakukan pemeriksaan. Tes ini relatif cepat, dan beberapa jam hasilnya sudah bisa diketahui," pungkasnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: