KWT Sukasari Produksi Makanan Aman Bagi Penderita Diabetes

KWT Sukasari Produksi Makanan Aman Bagi Penderita Diabetes

Medialampung.co.id - Mekipun baru setahun berdiri, ragam makanan berbahan dasar Talas yang dikembangkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sukasari, Pekon Sukamulya, Kecamatan Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), telah mampu menciptakanan salah satu produk rumahan andalan yang kerap ditampilkan Pemkab Lambar pada even atau festival baik tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.

Bahkan saat ini, Ketua KWT Sukasari Ema Komalasari yang juga istri Peratin Sukamulya Muhamad Yamin  tersebut tengah mempersiapkan diri mengikuti lomba makanan Beragam, Berigizi, Seimbang dan Aman (B2SA) binaan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DTPH) Lambar.

Ema Komala Sari menegaskan, makanan olahan tanaman talas yang dikembangkan seperti menjadi kue Brownis, Nastar, Dodol, dan lainnya itu, memiliki keunggulan tersendiri yakni bisa dikonsumsi oleh penderita Diabetes Militus (DM) atau penderita penyakit gula.

Artinya kata dia, selain mengutamakan cita rasa yang gurih dengan bentuk yang menarik, kue bahan dasar talas KWT Sukasari itu merupakan makanan yang sehat dengan kadar vitamin yang terkandung di dalamnya sama seperti makanan pokok, atau dapat dikonsumsi menjadi makanan penganti nasi yang difermentasi menjadi makanan sejenis Oyek.

"Makanan dan kue yang kami produksi, saat ini penjualannya sudah dipasarkan di warung-warung warga. Dan setiap kali ada event kabupaten, provinsi hingga nasional sering kali dibawa TP-PKK Kabupaten yang dipimpin ibu Partinia," ungkapnya.

Ema juga menjelaskan dalam produksinya semua bahan disiapkan dan diolah langsung oleh KWT, mulai dari ketersediaan bahan dasar talas yang ditanam sendiri, hingga penjemuran, pengolahan, sampai dengan penjualan. Hanya saja dalam bidang pengolahan masih mengunakan cara namual karena belum memiliki peralatan.

Berkat keberhasilan KWT yang kini jumlah anggotanya 30 orang ibu rumah tangga tesebut pemerintah pusat, pernah memberikan bantuan modal Rp50 juta rupiah, yang digunakan untuk pembuatan rumah bibit, kebun demplot dan pekarangan anggota.

Di tempat yang sama disampaikan Bendahara KWT Sukosari Siti Aminah, dalam pengembangan usaha KWT tersebut, pihak KWT berharap dukungan sepenuhnya dari pemerintah, agar apa yang menjadi cita-cita KWT setempat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan kaum perempuan bisa tercapai. "Harapan kami KWT Sukosari ini, kedepannya menjadi suatu pekerjaan yang menghasilkan untuk ibu-ibu atau kaum perempuan di pekon ini  khsusnya," harapnya.(rin/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: