Kerajaan Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji, Ini Syaratnya

Kerajaan Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji, Ini Syaratnya

Medialampung.co.id - Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh Kemenag Kota Bandarlampung Abdul Basid menegaskan, tidak ada pemberangkatan haji di tahun 2020 karena Kedutaan Arab Saudi tidak membuka layanan pembuatan visa.

“Kalau visa dibuka kembali baru bisa jamaah haji diberangkatkan," jelas Abdul Basyid.

Namun, lanjutnya, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri harus mengeluarkan approval jika terdapat jamaah haji asal Indonesia yang memang tinggal di Arab Saudi.

Sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi pada Senin (22/6), memutuskan menggelar ibadah haji 1441 H/2020 M secara terbatas untuk warga negara Saudi dan warga negara asing atau ekspatriat yang saat ini sudah berada atau berdomisili di Arab Saudi. 

“Berdasarkan keterangan kedutaan besar Arab Saudi di Indonesia, itu kuotanya diperkirakan hanya 10 ribu jamaah yang bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini, dari 10 ribu itu rinciannya ⅓ untuk orang asli Arab Saudi, dan ⅔ nya untuk ekspatriat," tambah Abdul Basid.

Dia menjelaskan, yang dimaksud dengan kalangan ekspatriat yakni orang-orang dari berbagai belahan dunia yang saat ini memang tinggal di Arab Saudi, contohnya warga negara Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.

“Nah yang seperti itu mereka boleh berhaji, dan itu pun masih tetap dibatasi, yang boleh melaksanakan haji tahun ini adalah yang usianya dibawah 65 tahun dan yang tidak mempunyai penyakit kronis, meskipun ia orang Arab sekalipun. Jadi kuota 10 ribu orang tersebut hanya orang-orang yang ada di daerah Arab Saudi saja dan itu terbatas," katanya.

Abdul Basid melanjutkan, di tahun 2020, kuota nasional sebanyak 221.000 jamaah haji, dan khusus kuota Lampung sebanyak 7.050 jamaah haji, Bandar Lampung yang siap berangkat sebanyak 1.310 jamaah.

Berdasarkan keputusan menteri agama No.494 bahwa jamaah yang sudah melunasi biaya pemberangkatan haji tahun ini, akan menjadi jamaah yang diberangkatkan di tahun 2021.

“Selanjutnya untuk yang keberangkatan 2021 mundur di tahun 2022, kecuali Arab Saudi menambah kuota 100 persen, baru bisa diberangkatkan semua.tapi tidak mungkin, karena di Mina untuk jamaah yang sekarang ini saja tidak cukup," pungkasnya.(*/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: