Kemenparekraf/Baparekraf dan MASATA Gelar FGD

Kemenparekraf/Baparekraf dan MASATA Gelar FGD

Pariwisata Nusantara Sebagai Safety Net Ekonomi Indonesia

Medialampung.co.id - Seiring dengan keyakinan bahwa sektor pariwisata akan menjadi sektor utama penggerak meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Covid-19, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, dan mengatasi pengangguran. 

Hari ini di Kota Bandarlampung, Direktorat Pemasaran Pariwisata Regional I, Deputi Bidang Pemasaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Pada Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kamis (8/10)

Berkolaborasi dengan DPP Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) melaksanakan FGD dengan tema Strategi Reaktivasi Pariwisata Nusantara (SRPN) yang dilaksanakan secara hybrid dihadiri seluruh stakeholders pariwisata dan seluruh pengurus dari Sumatera serta disiarkan secara langsung melalui kanal youtube.

Vinsesnius Jemadu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf yang menjadi keynote speaker secara daring pada FGD ini mengungkapkan, Potensi pariwisata domestik sebanyak 260 Juta, tahun lalu sebelum pandemi terus dicoba untuk dipertahankan karena pariwisata adalah salah satu Safety Net ekonomi Indonesia.

Seiring dengan itu Kemenparekraf membuat program InDOnesia CARE (IDOCARE) untuk melakukan protokol kesehatan dan kampanye wisata #DiIndonesiaAja, bekerjasama dengan asosiasi dan stakeholder terkait termasuk pemerintah daerah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Edarwan, sebagai tuan rumah sangat mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf 

Pada kesempatan tersebut edarwan memaparkan, tentang potensi pariwisata di Lampung dengan 3 zona, yaitu Zona I: Teluk Lampung, Selat Sukadana dan sekitarnya, Zona II, Pesisir, Pantai Barat, TNBBS juga sekitarnya. dan Zona III: TN Way Kambas dan sekitarnya. 

Lampung memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa dan ke depan ini akan terus kami kembangkan dengan berkolaborasi dengan berbagai stakeholders terkait, agar perekonomian masyarakat dapat semakin meningkat. imbuhnya.

Kemudian selaku Ketua Umum MASATA Panca R Sarungu, mengatakan Di masa pandemi Covid-19, stakeholders kegiatan pariwisata harus saling mendukung agar industri pariwisata kita semakin tangguh melewati tantangan.

Kata kuncinya saat ini adalah kolaborasi masa pandemi ini memberikan kesempatan untuk duduk bersama dan memanfaatkan kekuatan wisata nusantara khususnya dalam mendukung kampanye Kemenparekraf

#DiIndonesiaAja. Misalnya, wisata dalam pulau yang sama atau antar pulau yang berdekatan, seperti Jakarta ke Lampung atau Bandung ke Palembang. 

Panca menyambung, hikmah pandemi Covid-19 adalah para pihak yang terlibat dalam keseluruhan kegiatan pariwisata semakin menyadari betapa pentingnya keterpaduan antar sektor.

Juga antar daerah serta keterpaduan antara pusat dan daerah dalam wujud sinergitas dan kolaborasi dalam mempersiapkan Indonesia menuju destinasi pariwisata Internasional berwawasan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism.

Selaku Executive Vice President Business Service Telkom Indonesia, Syaifudin yang juga hadir secara daring menyampaikan paparan terkait strategi digitalisasi dalam membantu pemulihan sektor pariwisata daerah.

“Sebagai perusahaan plat merah, kami akan terus meningkatkan pelayanan khususnya pariwisata, utamanya melalui pemanfaatan data insights sebagai dasar analisis market yang bisa dimanfaatkan untuk perencanaan, data driven marketing plan, pembuatan strategi promosi, serta monitoring dan evaluasi hasil promosi yang dapat membantu membuat kebijakan pariwisata di destinasi,” paparnya.

Sekretaris Jenderal DPP MASATA, Andi Azwan, menyampaikan Dipilihnya Lampung sebagai lokasi dikarenakan adalah Jantung di Sumatera dari hasil pembangunan infrastruktur penggerak pariwisata Nusantara yang merupakan arahan Presiden Joko Widodo menargetkan lebih dari 2.000 km jalan tol tersambung dari Lampung hingga Aceh.

"Pada akhir 2024. Rencananya jika seluruh target tercapai, membangun lebih dari 3.000 km jalan tol dalam 10 tahun memerintah atau sekitar 300 km setiap tahunnya tidak saja mendukung pergerakan barang namun juga orang berwisata” kata dia.

Dia menyadari, kepariwisataan akan berubah pasca-pandemi Covid-19. MASATA menjadi perkumpulan yang berperan strategis dalam upaya menopang kebangkitan pariwisata Indonesia di tengah perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. 

"Terhadap kepariwisataan yang memelihara kelestarian alam, lingkungan, dan sumberdaya, MASATA juga meyakini kepariwisataan akan memajukan kebudayaan, mengangkat citra, memupuk cinta tanah air, memperkukuh jati diri, dan mempererat kebangsaan," kata dia. (*/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: