Kapolres Waykanan Pantau Ketersediaan BBM

Kapolres Waykanan Pantau Ketersediaan BBM

Medialampung.co.id - Kapolres Waykanan AKBP Teddy Rachesna, S.H., S.IK., M.Si., memantau langsung ketersediaan BBM di beberapa SPBU yang ada Bumi Ramik Ragom, Rabu (6/4).

Selain guna memastikan ketersediaan BBM, hal ini juga bertujuan untuk memantau proses pendistribusiannya. 

“Pada Bulan Suci Ramadhan ini, hingga bulan depan kita ingin mengetahui sejauh mana ketersediaan BBM di 5 SPBU yang ada di Waykanan jangan sampai masalah BBM ini nanti dapat mengganggu kamtibmas dan khususnya pelaksanaan Ibadah di bulan Ramadhan, sekaligus memberi ketegasan agar SPBU yang ada di Waykanan jangan sampai menyelewengkan BBM untuk masyarakat ke Industri dan atau terjadinya penimbunan,” ujar Kapolres yang saat itu didampingi pula oleh Kabag Ops Kompol Suharjono. 

Hasil pantauan Kapolres diketahui stok BBM jenis Pertalite dan Pertamax sampai saat ini masih mencukupi, walaupun ada 3 (tiga) lokasi SPBU untuk BBM jenis solar subsidi yang mendapat pasokan dari pertamina masih terjadi antrian, dan berdasarkan pengakuan petugas di SPBU 24.345.18 Kampung Tiuh Balak Baradatu terhadap BBM jenis solar 8.000 liter datang malam hari dan habis pukul 09.00 WIB, dan untuk SPBU 24.347.122 Kampung Gunung Katun BBM jenis solar 8.000 liter datang malam hari, untuk pengisian terhadap kendaraan dilakukan pendataan agar kendaraan yang sudah mengisi BBM tidak membeli kembali, sedangkan untuk SPBU 24.345.23 Kampung Negeri Baru BBM jenis solar 16.000 liter datang malam hari, untuk setiap kendaraan yang melakukan pengisian BBM jenis solar, pihak SPBU membatasi pembelian seharga Rp 200.000,- agar masyarakat bisa kebagian semua.

Terpisah, Sekjen EMMPATI RI. Novandra MT, meminta agar Polres Waykanan bukan hanya melakukan monitoring dengan waktu yang telah ditentukan saja melainkan melakukan pengawasan saat Mobil BBM sampai di lokasi karena saat itulah rentan terjadi manipulasi, dimana diduga Solar yang mestinya menjadi jatah kendaraan di drop atau diberikan kepada Oknum oknum tertentu untuk dijual lagi ke masyarakat dengan harga yang lebih tinggi, dengan menggunakan jerigen dan atau dengan menggunakan mobil yang tangki BBMnya sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sekali isi BBM jumlahnya bisa dua kali lipat tangki mobil truk.

“Ada beberapa SPBU di Waykanan ini yang diduga lebih mementingkan pendistribusian BBM jenis solar ke oknum-oknum tertentu, tetapi sayangnya masyarakat tidak paham mau mengadu kemana, karena informasinya semua SPBU di Waykanan ini ada yang memback up, sehingga saat disampaikan persoalannya hilang begitu saja,” ujar Novandra.

Lebih jauh Sekjen EMMPATI menjelaskan, hampir setiap hari dan malam hari terlihat SPBU dengan Vulgar mengecor BBM padahal semua pemilik dan pengurus SPBU tahu persis, penggunaan jerigen tidak diperbolehkan, mirisnya pihak yang berkompeten juga seolah-olah tutup mata, sehingga menimbulkan pertanyaan besar bagi masyarakat.(sah/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: