Kala Becak dan Dokar Merajai Jalanan

Kala Becak dan Dokar Merajai Jalanan

Medialampung.co.id - Wajah ibu kota kekinian dihiasi dengan kecanggihan teknologi. Beragam moda transportasi massal nan canggih tersaji, mulai dari bus TransJakarta, LRT hingga MRT siap mengantarkan para penumpang.

Kembali ke 1955, transportasi di Jakarta kala itu masih sederhana. Dokar dan becak masih menjadi transportasi umum idaman sejuta umat ibu kota.

Seorang warganet Twitter @qalbubahasa membagikan potret wajah ibu kota pada 1955. Akun tersebut mengunggah sebuah video berdurasi dua menit yang menampilkan wajah ibu kota 10 tahun pasca kemerdekaan.

Dalam video yang dilihat, Rabu (26/2/2020), tampak dokar dan becak merajai jalanan ibu kota. Akun tersebut mengajak publik kembali menyaksikan potret kehidupan ibu kota 65 tahun silam.

Warga biasa bepergian dengan menaiki becak ataupun dokar sebagai transportasi umum harian. Pengiriman barang juga dilakukan dengan memanfaatkan dokar yang ditarik seekor kuda.

Kedua transportasi umum tersebut tampak berseliweran di jalanan ibu kota. Selain itu, ada pula mobil VW yang menjadi mobil paling canggih pada masanya.

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, para wanita di ibu kota masih mengenakan kebaya dan rok kain lilit. Sementara, para pria mengenakan kaos putih dengan sabuk besar di pinggang.

Mereka juga masih mencuci baju hingga peralatan dapur lainnya di tepi sungai yang belum tercemar. Gerombolan wanita dengan kemben kain batik duduk di tepi sungai, mereka mencuci baju sembari berbincang hangat.

Tak sedikit pula dari mereka yang mandi di sungai tersebut setelah selesai mencuci. Sungai yang masih berwarna coklat itu menjadi sumber air utama bagi warga.

Video tersebut menyedot perhatian publik. Banyak warganet yang merindukan potret ibu kota yang tampak tentram.

Tak sedikit pula warganet yang membandingkan Jakarta tempo dulu dengan Jakarta kekinian. Saat ibu kota telah dipenuhi berjuta kendaraan hingga menimbulkan kemacetan yang menjadi khas Jakarta.

"Budayanya masih sangat kental, kebaya dimana-mana, masyarakatnya harmonis dan toleransi," kata @jlantah21.

"Adem banget, yang cewek nyuci di kali, mandi, pakai kebaya, pakai kain. Untuk yang cowok celana panjang. Nggak ada cowok pake kain.. Hehe... Bebas polusi, bebas demo, bebas diskriminasi dll.. Damai nya... Andai zaman itu kembali lagi sekarang," ungkap @dhievaq.

"Tentramnya Indonesia dengan beragam agama dan suku tanpa ada politik identitas yang merenggut semua itu," tutur @mmuzaqi_. (suaracom/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: