Petani di Waykanan Mengeluh, Harga Pupuk Melambung Tinggi

Medialampung.co.id - Masyarakat Waykanan khususnya di Kecamatan Negeri Besar mengeluhkan Kenaikan harga pupuk yang melambung tinggi, Pupuk Urea subsidi saat ini mencapai harga Rp 140 ribu dari sebelumnya Rp 120 ribu, Phonska Subsidi Rp 185 ribu dari sebelumnya Rp 165 ribu, mirisnya selain naik tinggi pupuknya juga tidak ada di pengecer, sementara saat ini petani sangat membutuhkan hal itu untuk memupuk tanaman mereka .
“Saat ini mencari kerja susah, bertani juga susah, bagaimana tidak, selain harga pupuk yang melambung tinggi dan barangnya tidak pula ada pestisida dan Obat Obatan pertanian lainnya juga ikut naik, benar sih kita juga ada bantuan dari pemerintah, akan tetapi kalau terus terusan begini, anak istri kami mai makan apa, sebab mana mungkin mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak, semestinya di zaman resesi seperti ini harga harga kebutuhan pertanian murah dan hasil produksi tinggi,” ujar Joni S warga Negeri Besar Waykanan.
Lebih jauh Joni menerangkan karena memang sudah harus memupuk tanaman, maka mau tidak mau ia dan petani lain dengan terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal
“Kalau terus begini saya khawatir masalah lebih besar lagi akan mendatangi kita di masa masa mendatang, mau dapat pupuk subsidi syaratnya banyak sekali, setelah syaratnya lengkap pupuknya tidak ada, kami ini petani tidak banyak yang kami harapkan kecuali kebutuhan kami ada maka hidup kami tenang, sudah disusahkan oleh Covid dan aturan yang harus dipenuhi untuk dapatkan pupuk subsidi eh malah harganya naik, barangnya tidak ada pula, sementara harga gabah tidak naik, harga karet naik turun,” imbuh Joni
Keluhan yang sama disampaikan oleh petani dari Negara Batin dan Pakuan Ratu, dan petani petani Waykanan lainnya, dimana para petani berharap agar pemkab Waykanan dapat menerjunkan tim pengawas ke lapangan untuk mengetahui kemana pupuk subsidi yang mestinya menjadi hak petani pergi.
“Informasinya banyak pupuk subsidi itu masuk ke petani petani berdasi,yang memiliki lahan pertanian puluhan bahkan mungkin ratusan hektar, padahal katanya yang namanya subsidi itu milik petani yang memiliki lahan maksimal 2 hektar, kalau benar ya yang kaya tambah kaya dan yang miskin ya tetap miskin, dan program pemerintah itu berarti tidak tepat sasaran, percuma saja kami melengkapi persyaratan berjibun, tetap saja kami akhirnya membeli pupuk non subsidi yang harganya Rp 200.000/zax,” ujar Andrei petani Negara Batin.
Sayangnya hingga berita ini ditulis Kepala Dinas Pertanian Waykanan Ir. Maulana M.AP belum dapat dikonfirmasi, didatangi ke Kantornya tidak adam sementara hpnya tidak aktif.(sah/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: