Irigasi Buatan Pemkab Tak Maksimal, Petani Bikin Jalur Baru

Irigasi Buatan Pemkab Tak Maksimal, Petani Bikin Jalur Baru

[caption id="attachment_23245" align="aligncenter" width="780"] Kodisi irigasi buatan pemkab yang tidak berfungsi karena lebih tinggi dari air sungai[/caption]

Medialampung.co.id, SUMBERJAYA - Pemkab Lampung Barat (Lambar) diminta, jika akan membangun kembali irigasi, sebagai solusi mengatasi keluhan air untuk pengairan Balai Benih Ikan (BBI) Kecamatan Sumberjaya dan kebutuhan air kolam ikan warga disekitaran, agar memberdayakan konsultan yang memang mumpuni dibidang tersebut.

Bagaimana tidak, meski setiap tahun pemkab lambar menggelontorkan dana besar, lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) membangun fasilitas pendukung usaha peternakan ikan diwilayah itu. Namun permasalahan seperti dibidang ketersediaan air tak kunjung selesai.

Sehingga dampak dari kondisi itu, para pemilik lahan harus berkerja ekstra agar kebutuhan air kolam mampu tercukupi dengan melakukan berbagai upaya supaya sumber air dari Sungai (Way) Besai mampu mengaliri puluhan kolam ikan disekitar BBI, termasuk untuk kebutuhan BBI tersebut sendiri.

Salah satu pemilik lahan kolam ikan Ahmad Kosim menyebutkan 2017 lalu, pemkab lambar melalui pihak ke tiga (rekanan) membangun saluran air (irigasi). Akan tetapi pembangunan irigasi tersebut kurang bermanfaat, dan hanya berfungsi ketika musim hujan saja. Itu terjadi dampak dari pengerjaan yang terkesan dipaksakan. "Saat pembangunan hulu irigasi tersebut, telah kami sampaikan jika konsep pembangunannya dipaksakan seperti yang ada saat ini akan sia-sia karena air tidak bisa naik apalagi ketika musim kemarau. Tapi usulan itu tidak digubris," katanya. [caption id="attachment_23246" align="aligncenter" width="780"] Warga BBI Sumbejaya buat jalur irigasi baru akibat irigasi lama tidak berfungsi maksimal[/caption]

Dan saat ini untuk mencukupi ketersediaan air kolam menggunakan aliran air pribadi untuk air kolam deras. Hanya saja petani harus rutin melakukan gotong royong penataan bagian hulu agar air dapat masuk.

Terkait itu Kosim meminta kepada pemkab lambar kembali mengupayakan penataan irigasi dilokasi itu mengingat kebutuhan air bukan hanya untuk warga melainkan jauh lebih besar untuk ketersediaan air BBI. Dengan catatan menggunakan konsultan yang betul-betul ahli dibidangnya sehingga proyek yang dibangun tidak mubazir seperti yang ada saat ini. "Seingat saya biaya irigasi 2017 lalu sekitar setengah miliar," tandasnya.(rin/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: