Sungai Meluap, Enam Rumah Warga Terendam

Sungai Meluap, Enam Rumah Warga Terendam

Medialampung.co.id - Meluapnya dua sungai di Kecamatan Talangpadang, Tanggamus pada Minggu malam menyebabkan enam rumah warga terendam.Masing-masing tiga rumah di Pekon Talangpadang dan tiga rumah di Pekon Sinarpetir.

Herman, warga Pekon Talang Padang mengatakan terendamnya rumah warga di Dusun Sukamandi Pekon Talangpadang lantaran talud penahan disepanjang sungai Way Tuba tidak mampu menampung debit air, sehingga air masuk ke rumah warga. Tidak hanya itu, air juga mengikis tanah yang dibelakang rumah warga, dan jika dibiarkan bukan tidak mungkin rumah warga akan terbawa arus sungai.

"Di Pekon Talang Padang, ada tiga rumah yang terendam, pohon bambu yang sejatinya sebagai penahan juga telah ikut terbawa arus sungai, sehingga jarak antara rumah penduduk dengan sungai sudah sangat dekat,"kata Herman.

Kendati demikian, lanjutnya, tidak ada rumah warga yang hanyut terbawa arus sungai, air hanya merendam rumah warga akan tetapi atas kejadian ini,  warga menjadi khawatir dan was was terlebih jika hujan kembali terjadi.

"Ini bukan kali pertamanya terjadi. Bahkan beberapa waktu lalu lebih parah dari kondisi saat ini. Sekarang warga menjadi was-was dan berharap normalisasi serta perbaikan talud penahan air,"ujar Herman.

Sementara dalam waktu yang hampir bersamaan, tiga rumah warga di Pekon Sinar Petir Kecamatan Talangpadang juga terendam air lantaran meluapnya sungai Way Merabung di pekon setempat, akibat kejadian tersebut, perabotan warga seperti kompor, magic com, serta kasur terendam.

"Begitu air masuk ke rumah, saya beserta anak langsung menyelamatkan barang yang bisa dibawa seperti ijazah, dan dokumen kependudukan, ini bukan kali pertamanya terjadi, tetapi ini yang terbilang cukup parah,"kata Yeyen warga Sinar Petir.

Terpisah, Pj. Kakon Talang Padang, Saptarita membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya luapan air terjadi karena tingginya talud penahan air saat ini tidak sebanding dengan  debit air sungai. selain itu panjangnya talud penahan air kurang memadai, sehingga air menggenangi rumah penduduk.

"Memang benar telah dibuat talud penahan akan tetapi jika hujan deras air masih tetap meluap kerumah warga,” ujarnya.

Dilanjutkan Saptarita keluhan ini pernah disampaikan ke pemerintah kabupaten, namun karena bukan kewenangan kabupaten sehingga usulan belum langsung terealisasi.”Kita harapkan talud penahan airnya  ditambah panjangnya dan juga dibangun bronjong di sisi kanan dan kiri sungai, sehingga bisa menahan laju air,"terangnya. 

Terpisah, Kepala BPBD Tanggamus,  Ediyan M. Thoha melalui Kabid Kedaruratan Edi Nugroho mengatakan, pihaknya akan terjun ke lapangan untuk mengetahui persoalan  tersebut, karena tim BPBD saat ini tengah fokus di posko pantau covid-19 yang tersebar di beberapa.

"Nanti akan turunkan tim, untuk mengetahui pasti penyebab luapan air ini. Lalu setelah itu akan kita simpulkan apa langkah yang akan dilakukan,"tandasnya. (rnn/ehl/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: