Hindari Dampak Kemarau, Petani Diminta Tunda Tanam Padi

Hindari Dampak Kemarau, Petani Diminta Tunda Tanam Padi

Medialampung.co.id - Guna mengantisipasi dampak kekeringan, petani di Kabupaten Lampung Barat diimbau untuk sementara menunda masa tanam padi karena musim kemarau berlangsung saat ini berpotensi membuat padi yang baru ditanam mati karena kurang pasokan air. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikulutra (DTPH) Yedi Ruhyadi, S.P.

Dirinya menyarankan sebaiknya petani menunda masa tanaman hingga satu bulan kedepan. Hal ini untuk mengantisipasi dampak kemarau. “Kita tunggu waktu yang pas sambil melihat kondisi cuaca. Kalau sekarang kan masih musim kemarau, kalau pun sudah ada yang mulai menanam kami minta agar segera memanfaatkan mesin pompa air yang sudah di bagikan kepada kelompok tani,” terang Yedi, Selasa (6/8).

Sebab, kata dia, apabila petani menunda waktu penanaman hingga satu bulan kedepan, pihakanya berharap hujan segera turun. Saat ini pun satu dua kali hujan sudah turun meski dengan intensitas yang jarang. Kalau pun petani ingin tetap menanam ia menyarankan agar menanam palawija.

“Sambil menunggu datangnya musim penghujan, petani juga bisa menanam tanaman pangan alternatif yang tidak terlalu bergantung pada kecukupan distribusi air,” pintanya.

Meski demikian, imbauan itu menurutnya ditujukan kepada para petani yang berada di daerah tadah hujan. Bila petani yang sawahnya ada di daerah irigasi, maka tanam padi bisa saja dilakukan karena ketersediaan air akan cukup.

“Sejauh ini, Alhamdulillah kita belum menerima adanya laporan dampak kekeringan dari tim balai penyuluh pertanian di setiap kecamatan, dan mudah-mudahan  saja tidak, karena hampir setiap kelompok telah memiliki bantuan mesin pompa air,” imbuhnya.

Disamping itu, kata dia, pihaknya juga tidak tinggal diam, akan tetapi telah memerintahkan seluruh tenaga penyuluh agar melakukan sosialisasi tunda tanam ke masing-masing wilayah mengingat ketersediaan air menjadi faktor penentu keberhasilan petani agar terhindar dari gagal panen.“Saya juga mengajak agar kedepannya para petani mengasuransikan tanaman padinya melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sehingga ketika alami gagal panen bisa klaim ganti rugi,” pungkas dia. (edi/lus/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: