Perasaan Sedih Buruh Cuci Melihat Tetangga Terima Bantuan

Perasaan Sedih Buruh Cuci Melihat Tetangga Terima Bantuan

Medialampung.co.id - Siti Maisaroh (37) biasa dipanggil Nong, warga RT 9 Lingkungan II, Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat (TkP), Bandarlampung merasa sedih saat melihat tetangganya menerima bantuan sementara dirinya tidak, Rabu (28/10). 

Siti Maisaroh atau Nong mengambil alih tugas sebagai tulang punggung keluarga sejak suaminya, Nuryadi (45) mengalami sakit. 

Nong biasa dipanggil tetangganya untuk bekerja sebagai buruh cuci dari satu rumah ke rumah yang lain.

Untuk mencukupi biaya sehari-hari apalagi saat ini suaminya, Nuryadi sudah tidak bisa lagi bekerja, bahkan untuk bangun dari tempat tidurnya pun sudah tak bisa. 

Penghasilan Nong hanya Rp500 ribu per bulan, bekerja dari pagi hingga sore dan itu hanya mampu membayar sekolah putranya di pondok pesantren daerah Bogor. 

Nuryadi yang harusnya memberikan nafkah untuk keluarga, kini tidak bisa berbuat apa-apa karena sakit yang dideritanya sejak setahun terakhir. 

Sebelumnya, Nuryadi bekerja sebagai kuli bangunan, namun sejak mengalami kecelakaan kerja (jatuh saat bekerja) dia tidak mampu lagi beraktivitas mencari nafkah. 

Keluarga Nurhadi menempati kamar  berukuran 2.5x2.5 meter. Sedang untuk masak menempel di tembok tetangga.

"Saya kadang bingung, kalau anak saya yang pertama M. Akbar (20) pulang dari pesantren di Bogor, mau tidur dimana,” ungkapnya dengan berlinangkan air mata. 

Untuk itu, dia berharap adanya bantuan dari pemerintah atau donatur untuk memperbaiki loteng rumahnya agar saat anaknya pulang dari Bogor, Jawa Barat ada tempat untuk tidur anaknya.

"Inilah tempat tidur kami, sambil menunjukkan kamar ukuran 2,5×2,5 tempat dia dan suaminya serta satu anak perempuannya tidur. Di sini saya dan suami juga anak saya Fajri Kamelia (13) tinggal dan tidur,” ucapanya.

Nong berharap ada bantuan dari pemerintah kota. Ia mengaku pernah mendapat bantuan beras lima kilogram dari Walikota Herman HN, itupun hanya tiga kali yang seharusnya lima kali pembagian. Sedangkan bantuan yang bentuknya seperti PKH, BST dan BPNT tidak pernah dapat hingga saat ini. (jim/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: