Soal Tempe Busuk dalam BPNT, Dinsos Langsung Bertindak

Soal Tempe Busuk dalam BPNT, Dinsos Langsung Bertindak

Medialampung.co.id - Dinas Sosial (Dinsos) Lampung Tengah telah menindaklanjuti laporan adanya tempe busuk untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan memanggil pendamping bansos sembako Kecamatan Kalirejo, ketua E-Warong, dan suplier selaku penyedia bahan sembako untuk dimintai keterangan terkait masalah ini.

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Lamteng Johanes Chanzen mewakili KaDinsos Zulfikar Irwan menyatakan pihaknya langsung bertindak cepat setelah menerima informasi tersbeut.

"Kita langsung mengadakan rapat dan memanggil pihak terkait, yakni pendamping bansos sembako Kecamatan Kalirejo, ketua E-Warong, dan suplayer selaku penyedia bahan sembako. Tim koordinasi Dinsos juga sudah turun lapangan meminta keterangan keluarga penerima manfaat (KPM)," katanya.

Tim koordinasi Dinsos, kata Johanes,memiliki tugas pokok dan fungsi memastikan bahwa KPM penerima bansos sembako menerima haknya berupa bantuan dari Kemensos senilai Rp150 ribu.

"Bantuan yang diberikan selalu memenuhi prinsip 6T, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi, dan tepat kualitas," ujarnya.

Terkait adanya tempe busuk, kata Johanes, sebenarnya suplier telah mengganti yang baru.

"Waktu informasi ini mencuat sebenarnya langsung diganti suplier. Ada 381 bungkus tempe busuk yang diganti. Jadi tidak ada masalah. Sebab, di E-Warong sudah jelas tertera jika kualitas sembako buruk jangan diterima KPM. Penggantian atau penyerahan tempe secara langsung diterima oleh Ketua E-Warong Kampung Sinarrejo Buhori disaksikan Kepala Kampung Sinarrejo Jumroni. Tempe  langsung disalurkan kepada KPM," ungkapnya.

Sedangkan Iwanudin selaku petugas pendamping sembako Kecamatan Kalirejo menyatakan hal ini ramai karena faktor misskomunikasi dan miskoordinasi semata.

"Kita telah sosialisasi kepada KPM dan E-Warong agar sebelum menerima sembako dapat mengecek atau memeriksa kualitas ataupun kuantitasnya. Jika ditemukan kerusakan atau secara kualitas tidak baik jangan diterima dan segera minta penggantian. Bahkan imbauan juga tertera pada banner-banner yang sudah kami tempelkan di semua E-Warong,” jelasnya.

Komplain dari KPM Kampung Srimulyo, kata Iwanudin, juga langsung ditindaklanjuti. "bantuan tempe di Kampung Srimulyo jumlahnya lebih banyak 1.068 bungkus. Komplain dari warga Kampung Srimulyo ini langsung ditindaklanjuti oleh pihak suplier dengan mengganti tempe yang baru," ucapnya.

Sebelumnya, dalam reses anggota DPRD Lampung Tengah di Kecamatan Kalirejo, ada pengaduan mengenai tempe busuk dalam BPNT yang diberikan kepada masyarakat.(sya/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: