Harga LPG Subsidi Tak Stabil, Pemkab Diminta Bertindak

Harga LPG Subsidi Tak Stabil, Pemkab Diminta Bertindak

Medialampung.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat (Lambar) melalui dinas intsansi terkait, diharapkan mencarikan solusi terkait sering terjadinya kelangkaan Gas Elpiji (lpg), khususnya ukuran Tiga Kilogram (Kg) yang disubsidi pemerintah.

Karena dampak dari kondisi itu setiap bulan tiba-tiba terjadi kenaikan harga hingga Rp30 ribu atau melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), Seperti yang terjadi di Kecamatan Waytenong. "Kami tidak tahu kadang-kadang harga gas di warung tiba-tiba melonjak tinggi, seketika juga langsung turun, padahal kita tau untuk penjualan sudah ada ketentuan harga," ungkap Anton warga Pekon Puralaksana.

Karena itu, agar penjualan diwarung pengecer lebih tertib perlu adanya upaya dari pemkab seperti intenskan pengecekan dilapangan. "Kami tidak tau alasan ketidak stabilan harga jual diwarung, apa ulah oknum atau ada kendala lain, karena setiap warung ditanya penyebabnya, justru mengatakan karena pasokan gas yang tidak stabil," kata dia.

Sementara salah satu agen pengecer resmi gas LPG wilayah itu mengatakan, untuk harga jual dari agen ke warung-warung penerapkan harga standar sesuai ketentuan. Namun memang memiliki keterbatasan karena setiap agen sudah diberikan stok khusus, yang disalurkan setiap satu minggu sekali. "Saya sebagai agen resmi dipekon ini hanya dikasih stok 100 tabung per-minggu," kata dia.

Jadi mungkin saja adanya kenaikan diwarung pengecer lantaran banyaknya permintaan sementara ketersediaan gas terbatas. "Karena gas sedikit bisa saja warung menaikkan harga dan warga tetap membeli karena kebutuhan," kata dia.

Kondisi serupa juga terjadi di kecamatan lain seperti di Kecamatan Belalau. "Karena stok jarang masuk kami warung ecer terpaksa cari di Liwa dengan harga Rp26 ribu/tabung dan kami jual Rp30 ribu," ungkap Buyung salah satu agen pengecer. (rin/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: