SGC Tak Lagi OP Langsung, Kini Diserahkan ke Bulog

SGC Tak Lagi OP Langsung, Kini Diserahkan ke Bulog

Medialampung.co.id - Menindaklanjuti surat edaran Kapolri dan Mendagri agar tidak melakukan kegiatan pengumpulan massa di tengah wabah virus corona atau Covid-19, Sugar Group Companies (SGC) tidak lagi melakukan operasi pasar secara langsung sesuai jadwal di 15 kabupaten/kota Lampung. Dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan gula di Lampung, SGC menyerahkan pendistribusian ke Badan Urusan Logistik (Bulog).

Manajer SGC Syaiful Hidayat menyatakan operasi pasar (OP) untuk gula tidak boleh lagi langsung dilaksanakan. "Kita patuhi aturan pemerintah, baik surat edaran Kapolri dan Mendagri. Kita dilarang mengumpulkan massa hingga berkerumun. Kesehatan masyarakat harus terjaga," katanya saat ditanya via telepon tak ada operasi pasar gula sesuai jadwal di Pasar Bandarjaya, Lampung Tengah.

Karena itu, kata Syaiful, operasi pasar untuk gula tidak dilakukan langsung. "Kita tidak lagi langsung operasi pasar seperti sebelumnya. Tapi, untuk pendistribusian gula untuk menjaga kestabilan harga diserahkan ke Bulog. Bulog nanti yang mengatur pendistribusiannya," ujarnya.

Syaiful menyatakan masyarakat tidak usah khawatir kesediaan gula. "Nggak usah khawatir ketersediaan gula. Per hari, SGC mengeluarkan 2,5 ton gula ke Bulog. Belum lagi dari lainnya, seperti dari Gunung Madu Plantations (GMP)," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, SGC dan Bulog menggelar operasi pasar di Pasar Kopindo, Kota Metro, Jumat (20/3).

Kabulog Lamteng Yosia Silas Ramos yang membawahi Lamteng, Lampung Timur, dan Kota Metro menyatakan operasi pasar ini Bulog membawa beberapa komoditas pangan mulai dari beras, tepung, minyak goreng, dan gula dari SGC. "Beras kita bawa 2,5 ton, minyak 150 liter, dan terigu 100 kilogram. Beras kualitas premium kita jual harga Rp60 ribu/5 kg, beras medium Rp44 ribu/5 kg, minyak goreng Rp12 ribu/kg, terigu Rp8,5 ribu/kg, dan gula Rp12,5 ribu/kg," katanya. (sya/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: