Peneliti Surabaya Temukan Obat Virus Corona, Akan Diproduksi Massal
Medialampung.co.id - Dua peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) menemukan obat virus corona. Mereka menemukan suplemen untuk melawan Virus Corona atau Covid-19.
Suplemen tersebut dikemas berbentuk minuman suplemen, bar coklat batangan hingga permen.
Salah satu penemu suplemen penangkal Virus Corona, Prof M Mufti Mubarok menjelaskan, suplemen yang dipercaya bisa melawan Covid-19 itu akan segera diproduksi massal mulai pekan depan setelah melalui uji lab dan juga uji coba ke pasien terdampak Covid.
"Uji lab sudah selesai dan sampling juga sudah kita suplai ke tenaga medis dan pasien terdampak (Covid-19). Hasilnya, ada peningkatan imun yang signifikan. Tinggal testimoni dari tenaga medis dan pasien. Rencana akan kita produksi massal," jelas Prof Mufti kepada Wartawan, Minggu (29/3) malam.
Lebih lanjut, Mufti mengatakan, produk yang diberi nama Nitrico dengan produk Nitrico 1, Nitrico 2 dan Nitrico 3 ini, memiliki formula imun sekitar 500 miligram lebih dan mampu melawan virus.
"Hasil penelitian, imun pengidap Corona di angka sekitar 400 miligram. Imun pengidap corona turun di bawah normal. Sedangkan di formula ini, kami ada sekitar 500 (miligram) lebih. Sehingga dengan suplemen ini serangan virus akan terelakkan," katanya.
Temuan suplemen ini, lanjut Mufti, telah terdengar oleh pemerintah pusat. Bahkan, ada enam provinsi juga sudah menghubunginya untuk memesan (inden).
"Responsnya luar biasa. Bahkan dari beberapa orang pusat dan provinsi sudah menghubungi dan inden (pesan). Ada enam provinsi yang sudah inden," kata Mufti.
Atas sambutan itu, lanjut Mufti, pihaknya akan segera melakukan produksi massal. Untuk produksi perdananya, ia mengaku akan memproduksi sekitar 20 ribu sampling.
"Kami akan produksi 20 ribu dulu untuk sampling dan beberapa yang sudah pesan," katanya.
Menurut Mufti, produksi rencananya akan dilakukan di Surabaya. Sedangkan untuk formulatornya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair.
"Saya yang produksi sendiri. Saya kebetulan juga punya produksi food and suplemen. Kalau FKM formulatornya. Jadi sudah kerja sama lama sih sekitar dua tahunan. Kebetulan saya juga ngajar jadi dosen tamu di sana," katanya. (suaracom/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: