Selama Puluhan Tahun, Warga Dua Kampung Harus Menyusuri Jalan Berlumpur

Selama Puluhan Tahun, Warga Dua Kampung Harus Menyusuri Jalan Berlumpur

Medialampung.co.id - Sudah puluhan tahun warga Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Bakti, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Waykanan, Lampung, mendambakan akses jalan yang mulus, namun tak jua terwujud.

Padahal jalan Sepanjangan ±2 KM tersebut merupakan akses vital, yang menghubungkan secara langsung antara Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Negeri Kecamatan Umpu Semenguk. Tak hanya itu, jalan ini juga satu-satunya akses warga untuk mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan bagi warga setempat.

Menurut pantauan medialampung.co.id di lapangan, akibat kubangan dan kolam-kolam yang berada di jalan tersebut, cukup menyiksa bagi anak sekolah untuk pergi belajar. Sebab terlebih dahulu harus berjuang melewati jalan yang licin dan berlumpur serta berlubang yang dipenuhi air dan lumpur. 

"Saya pikir jalan ini kalau dianalogikan ke penyakit, ini sudah penyakit kronis, untuk melewati jalan ini musti menghela nafas, jika nasib tidak baik akan terjebak dalam lumpur. Meskipun berlumpur dan sulit dilalui, jalan ini akses utama untuk mengeluarkan hasil alam jadi bagaimanapun juga dipaksakan," keluh, Bambang, (45) seorang petani karet yang setiap pagi dan petang melintas di jalan tersebut.

Tak hanya Bambang, sang petani karet, derita itu juga dirasakan Mita (13) seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP N V Blambangan Umpu), dirinya kerap kali terjatuh ketika ingin ke sekolah, dan bahkan gagal berangkat sekolah akibat baju yang kotor.

"Kadang kami malu di sekolah, karena pakaian, sepatu dan motor kami sangat kotor sekali, akibat percikan lumpur di jalan, dan ini membuat kami nggak nyaman, yang semestinya kami tidak telat masuk sekolah, jadi telat karena harus membersihkan sepatu dan kaki jika kotor, supaya tidak terlalu malu ketika masuk sekolah dilihat kawan-kawan," keluh Mita sembari ia berharap supaya jalan tersebut diperbaiki, agar ia dan kawan-kawannya serta warga yang melintas di jalan tersebut tidak lagi sengsara.

Terpisah, Edwin Bavur, S.Sos, S.S, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Waykanan, belum berani menjawab permintaan warga Kampung Negeri Bumi Putra tersebut, dan akan melaporkan pada Pimpinannya. 

“Apapun keluhan masyarakat pasti akan kami sampaikan ke Pimpinan, dimana anda kan tahu semua pelaksanaan pembangunan di Waykanan ini selalu mengedepankan asas kemanfaatan, dan lebih dari itu saat ini kondisi kita sedang Covid-19, jadi untuk sementara kita sabar dulu, tapi ini sudah dalam catatan kami,” ujar Edwin Bavur.(sah/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: