Sekdakab Waykanan Bantah Pemkab Melarang KBM Tatap Muka

Medialampung.co.id - Sekdakab Waykanan, Hi. Saipul, S.Sos., M.IP., membantah kalau Pemkab Waykanan melarang Kegiatan Belajar Mengajar secara Tatap Muka, akan tetapi karena berbagai pertimbangan untuk kebaikan masyarakat, memilih untuk tidak melakukannya, dan hal itu pun mengacu pada Instruksi dari Mendagri.
"Jadi Kami bukan menolak, melainkan memilih untuk tidak melakukannya, dan itu sudah sesuai dengan Instruksi Kementerian Dalam Negeri No. 37, yang menerangkan bahwa untuk Daerah yang masih dalam Zona PPKM Level 3, diberikan pilihan untuk mengadakan KBM Tatap Muka Secara Terbatas, dan atau mengadakan KBM secara jarak jauh atau Daring," urainya.
"Pemda juga pastinya lebih mengerti mengenai Daerahnya sendiri dibandingkan dengan Pemerintah Pusat. Penyebarana Covid - 19 di Kabupaten Waykanan sendiri juga masih tinggi. Kita juga masih masuk ke dalam Zona Orange. Makanya akan sangat beresiko apabila kita memulai KBM secara Tatap Muka," terang Saipul.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa ada 12 Daerah yang melarang Sekolah secara Tatap Muka, dan salah satunya ialah Kabupaten Waykanan.
Padahal, menurut dirinya apabila para tenaga pendidik dalam satu sekolah sudah divaksin dua kali, maka Sekolah tersebut wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka terbatas. Namun apabila ada orang tua yang masih tidak mau, maka hal tersebut tidak apa-apa juga.
Terpisah, Basir, salah satu wali murid yang dikonfirmasi terkait boleh tidaknya sekolah tatap muka saat ini dengan lugas menyatakan percaya akan pengaturan yang dilakukan oleh Bupati Waykanan, yang tentu tidak ingin masyarakatnya menjadi korban corona dimasa, siapa mematuhi perintah Pemerintah Waykanan.
“Memang sistem sekolah daring ini banyak sekali kekurangannya, anak anak saya jadi tambah tidak memiliki ilmu, juga pengeluaran semakin banyak, pemasukan semakin turun, apalagi saya yang hanya sebagai pedagang keliling, kalau dulu banyak pelanggan saya anak anak SD maupun SMP dan SMA akan tetapi karena sekolah diliburkan, secara otomatis penghasilan saya juga ikut menurun, tapi semoga dalam waktu dekat ini musibah ini segera berlalu, dan kehidupan kita kembali normal,” ungkap Basir seraya menambahkan anaknya semakin pintar main Hp karena diharuskan memiliki Hp Android agar dapat belajar secara daring, akan tetapi ditanya nama Ketua DPRD Waykanan saja tidak tahu, beda dengan dirinya dulu semua nama Menteri Kabinet hingga camat hafal diluar kepala.
“Jangankan mau dikasihi soal pulau gundul dan menyebutkan nama provinsi dan Gubernur di peta sumatera yang gundul. Ditanya nama Kepala Sekolahnya sendiri saja tidak tahu,” ungkap Basir.(sah/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: