Satu Putra Terbaik Lamteng Tewas Saat Baku Tembak dengan KSB

Medialampung.co.id - Salah satu anggota TNI-AD yang tewas saat kontak tembak antara Satgas BKO Apter Koramil Persiapan Hitadipa dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) adalah Pratu Dwi Akbar Utomo dari Yonif 711/RKS/Brigif 22/OTA, DAM XIII/MDK.
Dwi Akbar merupakan putra kedua purnawirawan Peltu Parni, warga Kampung Terbanggiagung, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah.
Rangga, kakak kandung almarhum Dwi Akbar mengaku bila pihak keluarga tidak ada firasat apa pun. "Nggak ada firasat apa pun. Dapat kabar meninggal pukul 13.00 WIB. Biasanya seteleponan," katanya.
Di mata keluarga, kata Rangga, almarhum sosok yang baik. "Baik dan pengertian. Kalau nelpon selalu bertanya kabar. Almarhum juga tidak pernah mengeluh. Terakhir tiga hari yang lalu seteleponan dengan ayah. Katanya akhir tahun ini pulang," ujarnya.
Sebagai kakak, Rangga mengaku bangga terhadap adiknya yang berjuang mempertahankan NKRI. "Banggalah," tegasnya.
Ayah almarhum Dwi Akbar juga menyatakan tiga hari sebelum dinyatakan meninggal anaknya menghubunginya. "Rencananya bulan 12 ini pulang. Tapi ya rencana tinggal rencana," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada 19 September 2020 pukul 13.17 WIT bertempat di Kampung Hitadipa Distrik Hitadipa, Kabupaten Intanjaya, Papua, telah terjadi Kontak tembak antara Satgas BKO Apter Koramil Persiapan Hitadipa dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB).
Salah satu personel Satgas BKO Apter Koramil Persiapan Hitadipa terkena tembakan di bagian ketiak kiri. Korban a.n. Pratu Dwi Akbar Utomo dari Yonif 711/RKS/Brigif 22/OTA, DAM XIII/MDK. Pada pukul 14.50 WIT, Pratu Dwi Akbar Utomo dinyatakan meninggal dunia. (sya/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: