Pemkab Lampura Mulai Lirik Potensi Wisata dan Ikan Air Tawar

Pemkab Lampura Mulai Lirik Potensi Wisata dan Ikan Air Tawar

Medialampung.co.id - Guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lampung Utara (Lampura), pemerintah setempat, saat ini tengah mendorong sektor perikanan menjadi destinasi wisata ekonomi warga. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Kepala Bappeda, Andi Wijaya, Kadis PUPR, Syahrizal Adhar, Kadis Porapar, Imam Hanafi dan Kadis Perikanan Sanny Lumi beserta jajarannya turun langsung ke beberapa Kecamatan untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya terhadap kelompok pembudidaya ikan air tawar.

Rombongan tersebut, meninjau sejumlah lokasi seperti Kecamatan Tanjung Raja, Kecamatan Abung Barat dan Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten Lampura.

Kepala Bappeda, Andi Wijaya di sela-sela turun lapang bersama Opd terkait mengatakan, sebagai respon terhadap aspirasi masyarakat, dalam upaya mendorong perekonomian melalui bidang perikanan. Pemkab Lampura, saat ini, tengah gencar dalam mendorong usaha kerakyatan.

"Sehingga kedepan diharapkan dapat memberi angin segar, khususnya dukungan pemerintah terhadap program kerakyatan dibutuhkan saat ini. Ini potensi besar, bila dimanfaatkan maksimal hingga dapat memberi dampak positif. Khususnya mendorong perekonomian masyarakat, dan pemerintah daerah siap mendorong program bagi peningkatan mulai tahun ini," kata Andi Wijaya, Minggu (19/9).

Pihaknya, kata dia, berupaya mengakomodir keinginan masyarakat, terkait pengembangan potensi perikanan air tawar sekaligus menawarkan panorama khas perbukitan. Apalagi di wilayah itu, terdapat makam Minak Trio Deso yang dapat dijadikan sarana wisata religi, juga merupakan daerah aliran sungai (DAS) karena dilewati oleh tiga sungai bebatuan.

"Untuk perubahan (APBDP) ini, akan dilaksanakan roadmap pembaharuan data. Baru di 2022 progresnya, khusus untuk bidang perikanan air tawar yang memiliki potensi diferensialnya (turunan) ini. Namun, untuk Dinas Perikanan coba petakan sekaligus data kembali, seperti berapa banyak kolam di usaha, hasil produknya sampai kepada pemasarannya," terang Andi Wijaya, dihadapan para Poktan Pembudidaya ikan air tawar.

Sehingga, kata dia, data akurat seperti keadaan dilapangan sesungguhnya, sebab, bila ingin mendapatkan bantuan itulah yang diperlukan. Oleh karena itu dia berharap sudah dapat dilaksanakan, meski dalam keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

"Pasti kita support itu (roadmap), Tahun ini data teknis harus lengkap dan tahun depan baru bisa dianggarkan dan progress penganggarannya. Khususnya sektor perikanan, kalau ada DAK atau provinsi masuk akan diprioritaskan kesana. Sekarang upayakan itu dulu, kedepan selain pembiayaan juga riset kepada peningkatan produksi selain pangsa pasar dipersiapkan dengan paduan pariwisata," tegasnya.

Sehingga, lanjutnya, ke depan dapat menggandeng universitas untuk peningkatan hulunisasinya. Baru kemudian, didukung sektor hilir dengan tambahan pariwisata. 

"Bisa disatukan paketnya, misal ada wisata, edukasi dan lainnya. Selain, pemasaran yang ada saat ini, sehingga masyarakat dapat berkreasi meningkatkan ekonominya," imbuhnya.

Kepala Disporapar Lampura, Imam Hanafi menambahkan bahwasanya pengembangan potensi agrowisata telah masuk di dalam pengembangan destinasi di Lampura. 

Ia berharap dukungan masyarakat, khususnya menyediakan tempat untuk peningkatan sarananya. Semisal, akan dibangun wahana wisata permainan di tengah-tengah kolam dan lainnya, sehingga dapat dibiayai dari dana pemerintah.

"Dukungannya itu, minimal ranah sepetakan yang dihibahkan sehingga dapat dibangun melalui program pemerintah. Dan disini ada dana desa (DD), yang dimanfaatkan untuk penambahan-penambahan kecil. Sehingga dapat berjalan maksimal," ungkapnya.

Kadis PUPR Lampura, Syahridal Adhar mengklaim pada tahun ini dana pinjaman dari PEN segera akan terealisasi. Dan salah satu peruntukannya adalah pembangunan jalan poros Desa Ulak Rengas, Muara Dua, Kecamatan Abung Tinggi - Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Raja. Guna menunjang wilayah produksi, sekaligus mempermudah akses destinasi wisata yang kelak akan dikembangkan.

"Nilainya itu sekitar Rp 2,3 miliar, nanti akan ditambah dengan peningkatan jalan poros Desa Tanjung Raja, Kecamatan Tanjung Raja - Cahya Negeri, Kecamatan Abung Barat. Semoga ini dapat memotivasi warga untuk terus meningkatkan usahanya," bebernya.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan Lampura, Sanny Lumi menambahkan pihaknya siap melakukan pendataan sesuai rekomendasi Bappeda. Dan mengklaim saat ini telah berjalan, tinggal finishingnya saja. 

"Harapannya ini dapat dukungan, khususnya dalam melaksanakan pendataan oleh jajarannya. Dan pihaknya siap melaksanakan itu, sehingga dapat dilaksanakan secara maksimal di lapangan. Untuk saat ini kendalanya hanya itu, mudah-mudahan dapat diakomodir," tambahnya.

Pengepul ikan dari petani kolam disana, Febri mengungkapkan bahwasanya tingkat produksi masyarakat disana cukup tinggi. Untuk sekali panen, mereka biasa mendapatkan 9 ton-10 ton/panen/3 bulan. Dengan harga Rp 19.000 ditingkat kolam, dan pemasaran sampai ke Palembang, Sumsel dan Tulang Bawang.

"Kalau pemasaran untuk wilayah Kotabumi, dalam satu hari itu masuk satu ton. Dan tempat lainnya juga, ini potensinya masih tinggi," ujarnya.

Warga penggiat kolam ikan air tawar disana, Safrudi mengungkapkan selain keterbatasan sarana, petani ikan di sana mengalami kendala persoalan dalam meningkatkan luasan lahan perikanannya. Sehingga berharap pemerintah dapat mengakomodir, khususnya pengadaan alat berat beko (excavator).

"Selama ini masyarakat menyewa, tapi tadi harganya lumayan tinggi. Kalau ada alat inikan, dapat mempermudah dalam pembukaan kolam baru. Harapan kami aspirasi ini dapat direalisasikan, sebab itu, telah menjadi kendala di lapangan," pungkasnya. (adk/ozy/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: