Pemkab Lampura Bertekad Kembalikan Kejayaan Tanaman Lada

Pemkab Lampura Bertekad Kembalikan Kejayaan Tanaman Lada

Medialampung.co.id - Kabupaten Lampung Utara (Lampura) yang sebelumnya merupakan pusat perkebunan tanaman lada, kini sudah beralih fungsi menjadi tanaman singkong, sawit, dan karet. 

Bahkan sejumlah lahan pertanian sawah sudah disulap para petani untuk komoditas tanaman jagung dan singkong.

”Fenomena ini sungguh kita sayangkan, karena komoditas andalan kita adalah tanaman lada, yang memang sejak dahulu kala sudah terkenal secara nasional maupun internasional,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampura Andi Wijaya, didampingi Kabid Ekonomi Farouk, di ruang kerjanya, Rabu (23/6).

Andi menjelaskan, Lampura terkenal dengan lada hitamnya dan menjadi komoditas unggulan yang tak bisa tersaingi dari daerah manapun.

"Jadi kedepan kita berupaya agar dapat merevitalisasi produktivitas perkebunan khususnya lada hitam dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat Lampura,” imbuhnya. 

Untuk itu, imbuh Andi Wijaya, pihaknya akan melakukan pendampingan dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat petani, agar kembali membudidayakan tanaman lada yang dahulu kala menjadi komoditas ekspor Indonesia.

”Target kita lada akan menjadi komoditas ekspor dari Lampura,” lanjutnya seraya menyebut pihaknya akan berupaya mensupport dinas terkait dalam upaya peningkatan hasil produk pertanian.

Untuk itu, lanjut Andi, harus ada tim kerja yang solid dalam upaya penanganan perkebunan lada. Tidak hanya pemerintah daerah, tapi juga semua aspek lainnya, dalam upaya pengembangan perkebunan lada.

”Ada andil, pemerintah, DPRD, masyarakat, serta insan pers. Dalam rangka, mendukung pengembalian status Lampura sebagai penghasil lada hitam terbaik di dunia,” kata dia.

Dalam rangka mendukung visi Lampura sebagai pusat lada hitam kembali, maka pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, dan provinsi. Tak hanya itu, pihaknya juga sudah membangun brand, membangun tim, membuat profil, membuat master plan, pelatihan bagi para petani, serta upaya pengembangan dari produk lada.

”Hilirisasi, dalam rangka pengembangan produk lada hitam untuk dikembangkan dalam produk lainnya,” lanjut Andi.

Tak hanya itu, pihaknya akan meminta kepada dinas terkait agar dapat meningkatkan kapasitas petani dan meningkatkan produksi pertanian menggunakan teknologi.

”Pendampingan diperlukan. Begitu juga dengan pembentukan kelompok Tani lada. Sehingga, lada hitam Lampura dapat bangkit kembali,” pungkasnya.(adk/ozy/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: