Warga Desak PLN Perbaiki Jaringan

Warga Desak PLN Perbaiki Jaringan

Medialampung.co.id - Para pelanggan listrik PLN Persero di Pemangku Margamekar, Pekon Sukaraja, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) desak pihak PLN melakukan penataan jaringan listrik setempat, yang kondisinya carut marut lantaran 54 rumah hanya tersambung dari Satu tiang.

"Sejak adanya kobaran api pas malam 17 Agustus kemarin sampai saat ini kami masih trauma. Pasalnya sejak kejadian itu tidak ada tindakan dari perugas PLN," ungkap Semiana yang rumahnya persis berada di samping tiang listrik.

Diakuinya ketika terjadi percikan api yang berlangsung hingga beberapa menit di tiang itu dirinya sangat khawatir lantaran dia membuka usaha warung manisan dan menjual gas elpiji (LPG). "Pada kejadian kami sudah kalang kabut karena di warung kami ada gas, takut tersambar api yang keluar seperti api las itu," keluhnya.

Nuralim warga lainnya, mengatakan akibat kondisi itu aliran lisrik di pemukiman tersebut tidak stabil lantaran kerap kali kekurangan daya. Bahkan tanpa sungkan dia mempersilahkan Crew Medialampung.co.id bersama Peratin Wuswadi untuk memantau jaringan kabel listrik dari loteng rumahnya dengan kondisi kabel bermuatan daya yang besar melintang tak beraturan dari rumah-rumah warga layaknya sarang laba-laba. "Bisa kita lihat langsung kondisi kabel-kabel yang terhubung dari rumah-kerumah," katanya.

Nuralim, Semiana Dan warga di lingkungan tersebut berharap kepada Peratin Guswadi untuk menyampaikan kondisi yang terjadi di lapangan kepada pihak PLN dengan harapan adanya upaya penambahan tiang atau jaringan listrik.

Menanggapi harapan itu Guswadi tentunya sebagai peratin akan menyuarakan harapan itu kepada pihak PLN bahkan kepada Pemkab Lambar untuk memfasilitasi penataan jaringan listrik setempat. "Memang betul setelah kami hitung, jumlah rumah yang tersambung dari tiang itu sebanyak 54 rumah. Artinya jika dilihat dari kondisi lingkungan perlunya penambahan jarungan setengah kilometer atau minimal penambahan Lima tiang listik," katanya.

Pihaknya juga mengasumsikan, kenapa masyarakat trauma pasca munculnya percikan api di tiang tersebut, karena seandainya terjadi musibah kebakaran lokasi tersebut merupakam lingkungan padat penduduk yang sulit dijangkau kenderaan Pemadam Kebakaran (Damkar).

Sekedar diketahui persisinya hari kemerdekaan RI ke 74, lalu warga digegerakan terkait munculnya percikan api layakny api las, hingga beberapa menit. Dan itu diduga terjadi karena banyaknya sambungan dari satu tiang.

Sementara dikatakan salah satu petugas PLN yang enggan disebutkan namannya, minimal untuk Satu tiang disambungkan ke Tujuh rumah yang biasa disebut ‘Seri-an’ oleh petugas PLN. (rin/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: