Rekanan Akui Ada Kesalahan, Pengerjaan Ruas Jalan Kabupaten Dinilai Amburadul

Rekanan Akui Ada Kesalahan, Pengerjaan Ruas Jalan Kabupaten Dinilai Amburadul

Medialampung.co.id — Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) segera memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan  rekanan yang mengerjakan peningkatan ruas jalan Tenumbang-Negeri Ratu Kelawi, Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, yang dinilai amburadul.

Hal itu diketahui dari hasil inspeksi mendadak (sidak) Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Pesbar, Erwin Goestom didampingi Riza Pahlepi selaku anggota Komisi II, Rabu (5/8) kemarin, setelah mendapat informasi dan keluhan masyarakat di wilayah itu terkait pengerjaan peningkatan ruas jalan Kabupaten yang dinilai tidak sesuai.

Erwin Goestom, dikonfirmasi Kamis (6/8), mengatakan sidak yang dilakukan Komisi II itu karena sebelumnya ada informasi dan laporan serta keluhan masyarakat, bahkan di media sosial (medsos) pun sudah ramai dibicarakan oleh masyarakat mengenai pengerjaan pembangunan ruas jalan Kabupaten di Pekon Negeri Ratu Tenumbang yang dinilai tidak sesuai karena aspal badan jalan terlihat tipis bahkan sudah ada yang mengelupas.

“Karena itu Rabu (5/8) kemarin kami dari Komisi II melakukan sidak di lokasi itu, saya sendiri dan Riza Pahlepi, serta didampingi pihak DPUPR, maupun rekanan, Peratin serta tokoh masyarakat di Pekon Negeri Ratu Tenumbang,” katanya.

Dijelaskannya, dari hasil pengecekan di lokasi itu, diakuinya terdapat beberapa temuan dalam pengerjaan badan jalan tersebut. Meski pelaksanaan pengerjaan jalan itu belum selesai, tapi seluruh badan jalan dengan panjang sekitar 2,5 kilometer itu sudah selesai digelar hotmix.

“Kita menemukan pada bagian ketebalan aspal hotmix yang tidak sama atau tidak rata, ada yang 3 cm, bahkan ada yang hanya 1 cm. Padahal seharusnya berdasarkan pengakuan rekanan untuk ketebalan dengan tinggi 5 cm,” jelasnya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu juga mengatakan bahwa sebagian aspal hotmix badan jalan di lokasi itu sudah ada yang mengelupas. Hal ini membuktikan bahwa dalam pengerjaan infrastruktur itu kurang pengawasan dari Pemkab Pesbar melalui DPUPR, sehingga pengerjaannya diduga dilakukan asal-asalan serta amburadul. Untuk itu, pihaknya telah minta rekanan segera memaksimalkan kembali pengerjaan ruas jalan itu sesuai tuntutan masyarakat.

“Kami dari Komisi II DPRD Pesbar akan mengagendakan membahas persoalan ini dengan memanggil pihak DPUPR, bahkan jika perlu termasuk rekanan nya akan kita undang hearing,” jelasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kabid Bina Marga, Andrian Sani, S.T, M.T., mendampingi kepala DPUPR Pesbar, Ir. Jalaludin, M.P., belum berhasil dimintai keterangan. Ketika dihubungi via ponselnya, dia mengaku tengah mengikuti rapat di pemkab setempat. ”Ini lagi rapat di Pemda,” kata dia singkat.

Diketahui, peningkatan ruas jalan kabupaten di Pekon Negeri Ratu Tenumbang itu dikerjakan oleh CV. Batin Alam, dengan nomor kontrak : KTR/05/JalanBM/DAK/IV.03.03/2020, melalui sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, sebesar Rp4.469.750.717,- dengan waktu pelaksanaan 180 hari.

Ditempat terpisah, Direktur CV. Batin Alam, Risman Arif, saat dikonfirmasi mengaku peningkatan ruas jalan di Pekon Negeri Ratu Tenumbang itu masih dalam tahap pengerjaan.

“Itu kan masih dalam pengerjaan, dan kami siap memperbaikinya sesuai  kesepakatan dengan masyarakat,” kilahnya.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai ketebalan aspal hotmix pada ruas jalan itu yang dinilai tidak sama berdasarkan temuan Komisi II, diakuinya itu memang ada kesalahan anak buah dalam hal ini pelaksana di lapangan dan merupakan kesalahan karena tidak dikontrol saat pekerjaan dilakukan lapangan.

“Iya, memang mengenai persoalan ketebalan itu ada yang tidak sama, dan di beberapa titik sudah ada aspal hotmix yang rusak, itu kita akui ada kesalahan anak buah,” kata dia kembali berkilah.

Meski begitu, masih kata dia, peningkatan jalan itu masih dalam tahap pengerjaan dan belum dilakukan serah terima. Selain itu masih ada beberapa volume infrastruktur yang masih akan dikerjakan termasuk pengerjaan bahu jalan.

“Yang jelas kami dari perusahaan siap memperbaiki kerusakan pengerjaan badan jalan itu. Kita juga menargetkan pada September 2020 semuanya sudah selesai,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: