Pasca Kebakaran Lahan, Titik Api Kembali Ditemukan

Pasca Kebakaran Lahan, Titik Api Kembali Ditemukan

Medialampung.co.id – Setelah kebakaran lahan menghanguskan sekitar ¼ Hektar lahan gambut di Pekon Hujung, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat pada Jum’at malam (11/10/) sekitar pukul 20:00 WIB lalu. Kini kebakaran lahan kembali ditemukan di titik lain tepatnya pada Minggu (13/10) sekitar pukul 15:00 WIB.

Peratin Pekon Hujung Ismet liza membenarkan hal tersebut, namun sulitnya untuk menjangkau titik api, masyarakat bersama petugas pemadam kebakaran UPT Kecamatan Belalau tengah berkoordinasi dengan bada penanggulangan bencana daerah (BPBD).

“Iya baru saja beberapa jam lalu terjadi, saat ini api berada di titik yang sulit di jangkau, dan pihak UPT Damkar Belalau masih berkoordinasi dengan BPBD,” ungkap Ismet.

Terkait musibah kebakaran lahan sebelumnya, kata dia, sedikitnya sekitar ¼ hektar lahan gambut yang terdiri dari rumpun bambu juga sempat terbakar, api bermula di ketahui sekitar pukul 17:00 WIB dan berhasil di padamkan sekitar pukul 20:00 WIB.

“Iya sebelumya sudah terjadi kebakaran, ada sekitar ¼ hektar lahan yang hangus, proses pemadaman berlangsung sekitar 3 jam  karena kami kesulitan untuk memadamkan api karena kondisi medan yang terjal. Bahkan satu unit armada damkar dari UPT belalau yang di terjunkan pun tidak bisa berbuat banyak, karena tidak dapat menjangkau titik api,”imbuhnya.

Sehingga, kata dia, untuk proses pemadaman api dilakukan dengan menggunakan peralatan seadanya, namun berkat upaya keras dari warga maka api berhasil dipadamkan.

Sementara itu, Camat Belalau, Kabupaten Lampung Barat  Sri Handayani S.H., mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran apapun termasuk sampah. Hal itu menyusul pasca terjadinya kebakaran lahan gambut di di wilayah tersebut “Kami sudah memberikan imbauan kepada warga setempat agar tidak kembali melakukan aktivitas pembakaran dengan alasan apapun,” ungkap Sri.

Disamping itu, ia juga telah meminta seluruh jajaran aparatur pemerintah pekon di wilayah setempat untuk mensosialisasikan kepada masyarakat di setiap wilayahnya untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini menjadi atensi nasional.

“Seperti kita ketahui kebakaran hutan atau lahan akan berdampak negatif bagi kesehatan anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, kebakaran lahan juga bisa membuat mata rantai hewan bisa terputus karena mati akibat kebakaran,” imbuhnya.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: