Elyas : Sampah Berserakan, Tapi Kok Bisa Dapat Piala Adipura?

Elyas : Sampah Berserakan, Tapi Kok Bisa Dapat Piala Adipura?

Medialampung.co.id - Masyarakat Kampung Gunung Labuhan Kecamatan Gunung Labuhan resah karena adanya tumpukan sampah di bawah jembatan di ruas jalan Negeri Sungkai, mirisnya diduga sampah-sampah itu berasal dari masyarakat luar Gunung Labuhan.

"Selain baunya sangat tidak sedap, tumpukan sampah ini kami khawatirkan akan membawa penyakit bagi warga yang berada di sekitarnya. Selain itu Rawa yang menjadi tempat pembuangan sampah ilegal ini menjadi induk sungai kecil yang pada bagian hilirnya dipergunakan untuk mandi, mencuci dan minum oleh warga," ujar Oksi, warga yang menyesalkan tindakan masyarakat yang membuang sampah sembarangan di tempat itu.

Terpisah, Hi. Romli, S.Pdi, Tokoh masyarakat Kecamatan Gunung Labuhan yang juga Wakil ketua DPRD Kabupaten Waykanan, Mengatakan diduga masyarakat yang sering membuang sampah di tempat itu bukan hanya warga Kampung Gunung Labuhan akan tetapi justru lebih banyak yang berasal dari luar Gunung Labuhan, bahkan dari luar Kabupaten Waykanan.

"Itu sudah berkali-kali saya ingatkan bersama kampung desa setempat, karena tempat pembuangan sampah itu kebetulan berseberangan dengan Kebun saya dan saya lihat hanya sebagian kecil saja warga Kampung Gunung Labuhan yang suka membuang sampah di tempat itu, yang banyak justru masyarakat tetangga yang memang sengaja membuang sampah di tempat itu," ujar Hi. Romli.

Atas hal itu, Romli berharap agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di tempat itu lagi, dampaknya sangat tidak baik bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, apalagi kalau dibiarkan akan berimbas pada penilaian Adipura yang saat ini masih disandang Waykanan.

Masih mengenai sampah, tokoh masyarakat yang juga tokoh adat Kecamatan Baradatu Elyas Yusman, SE, juga mengeluhkan Tata kelola sampah di Waykanan yang menurutnya sangat kurang, padahal Kabupaten Waykanan telah memiliki tempat pembuangan akhir sampah di Kelurahan Blambangan Umpu yang telah dibangun dengan menggunakan dana miliaran rupiah.

"Kalau bicara sampah sejak dulu saat saya menjadi anggota DPRD Waykanan, saya sudah menjerit-jerit tentang adanya tumpukan sampah di Baradatu, akan tetapi hingga saat ini hal itu belum juga diatasi secara benar dan masih sangat mengganggu masyarakat sekitar, padahal kita sudah memiliki tempat pembuangan akhir atau TPA, karenanya saya heran kok kita bisa dapat piala Adipura padahal sampah kita berserakan di mana mana, jadi darimana piala itu datangnya," tegas Elyas Yusman, SE., seraya menambahkan carut marutnya persoalan sampah di Baradatu karena dikelola oleh perseorangan bukan oleh pemerintah daerah. 

Ellyas tidak hanya keras mengkritik, namun Ia juga memberikan solusi berupa pemberdayaan mobil sampah yang ada untuk mengangkut sampah ke TPA di Blambangan Umpu.

"Kita kan punya mobil-mobil sampah yang sengaja kita beli, gunakanlah itu, bahkan tempat sampah pun sudah dibeli dengan harga milyaran, itu lah gunanya agar semua sampah yang ada di kecamatan-kecamatan kumpul jadi satu," tegasnya.

Mirisnya Camat Gunung Labuhan, Radius Oktoriansyah, S.STP, yang dikonfirmasi mengatakan, belum mengetahui akan adanya tumpukan sampah tersebut dan berjanji akan mengecek ke lokasi dan mengkoordinasikan dengan kepala kampung setempat untuk menanganinya, termasuk memberikan tindakan kepada masyarakat luar Waykanan yang membuang sampah di tempat itu.

"Saya sudah berkoordinasi dengan kepala Kampung Gunung Labuhan, dan besok kami segera akan menuju lokasi, sekaligus mencarikan solusi terbaik serta memberikan peringatan kepada masyarakat yang membuang sampah di lokasi tersebut untuk tidak mengulanginya,” tegas Radius.(wk1/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: