Munculnya RedDoorz dan OYO Merugikan Hotel yang Berizin

Munculnya RedDoorz dan OYO Merugikan Hotel yang Berizin

Medialampung.co.id - Fenomena adanya aplikasi virtual RedDoorz dan OYO yang merugikan Perkembangan Hunian Hotel Bintang 3 dan 4 di Kota Bandarlampung.

Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Chapter Lampung Adhi Wahyu Prasetyo yang juga General Manager Batiqa Hotel mengatakan terkait adanya aplikasi Virtual RedDoorz dan OYO itu justru akan  merugikan hotel-hotel yang sudah berizin.

Kita menyebutnya Virtual Hotel Management yang sudah jelas tidak menghasilkan apa-apa untuk negara serta pemkot seharusnya lebih tegas dengan menertibkan keberadaan hotel atau losmen yang memakai virtual RedDoorz atau OYO.

Dari IHGMA akan mengadakan Audiensi dengan pemkot kita untuk membahas keberatan dengan adanya  Losmen atau Kost-kostan termasuk Guest House yang berafiliasi dengan Virtual Management Hotel seperti RedDoorz dan OYO(19/3).

“RedDoorz dan OYO sendiri tidak ada perwakilannya di negara kita apalagi di  Bandarlampung mereka kan perusahaan berbasis Marketing Online yang berada di luar negeri seperti OYO yang berlokasi di negara India sedangkan RedDoorz ada di Singapura, jadi mau ngelacaknya gimana,” ujarnya.

Menurutnya, tidak segampang itu mendirikan atau mengoperasikan hotel, banyak izin yang harus dipenuhi oleh owner atau pendiri hotel, salah satunya harus ada izin prinsip dan izin K3 (Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja) izin lingkungan, pembuangan air limbah, lahan parkir, serta izin air tanah yang harus dipenuhi oleh hotel tersebut sebelum beroperasi.

Sekarang ini kan sudah banyak penginapan-penginapan yang di convert menjadi hotel-hotel di bawah standar perhotelan ini yang berdampak pada tingkat hunian di hotel bintang 3 dan 4 menjadi turun drastis yang seharusnya 80% ini menjadi 20% pada tingkat hunian kamar hotel.

Konsumen sekarang memang mencari mudahnya saja kebanyakan tidak mau susah payah mencari penginapan di daerah yang disinggahi sekarang ini lagi banyak di Kota Bandarlampung losmen atau guest house yang sudah memakai virtual hotel management atau RedDoorz dan OYO.

Apalagi dengan adanya pemberitahuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk tidak bepergian keluar kota atau mengadakan acara di hotel karena wabah Covid-19 ini, jadi secara keseluruhan semua menjadi tidak pasti.

“Imbasnya pada hotel yang seharusnya mengikuti kalender liburan atau seminar-seminar yang setiap hari ada ini malah tidak ada sama sekali, biasanya selalu kita laksanakan di ballroom hotel jadi di pending sampai kita tidak tahu kapan batas waktu ditentukan oleh pemerintah daerah,” pungkasnya.(*/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: