Diskusi Terbatas, Mahasiswa STMIK Pringsewu Bahas Janji Manis Pemilu

Medialampung.co.id – Selektif memilih serta mewaspadai pemimpin yang hanya umbar janji menjadi topik obrolan santai, diskusi terbatas mahasiswa STMIK Pringsewu, di Pendopo kampusnya.
Salah satu kelompok diskusi Mahasiswa STMIK Pringsewu itu meminta siapapun nantinya yang maju menjadi pemimpin baik eksekutif maupun legislatif jangan menina bobokan rakyat dengan janji-janji manis.
Salah satu peserta diskusi Fadly Arazid, berharap, pesta rakyat Pemilu 2024 maupun pemilihan kepala daerah, para calon untuk tak banyak janji-janji. Dimana akhirnya ketika sudah duduk lupa dengan amanat nya sebagai wakil rakyat.
"Akhirnya malah tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi," pesannya
Sedangkan mahasiswa lainnya, Nur Yanto, menyoroti perlu tegasnya penegakan hukum pada pemilu. Sehingga para calon tak menggunakan cara-cara yang melanggar aturan dengan membagikan sembako maupun janji-janji manis lainnya.
"Yang akhirnya muncul istilah NPWP (Nomor Piro Wani Piro), coba kalau semua calon komitmen dengan peraturan, maka akan tercipta pemilu yang bersih dan calon yang berkualitas," tegasnya.
Perlunya penegakan supremasi hukum dalam pemilu, dimana yang diketahui melakukan money politik langsung di hapus dari pencalonan.
"Jangan hanya alasan kurang terbukti atau tidak memenuhi unsur, sehingga para calon tidak kapok, dan akhirnya ketika sudah duduk mereka memikirkan bagaimana mengembalikan modalnya saat pencalonan,” terang Nur Yanto.
Suasana obrolan santai dengan tema “Mahasiswa Bangkit Bukan Kader Mendel Mawon”, bertambah hidup ketika peserta belajar mengevaluasi para Kepala Daerah dan para Wakil Rakyat yang sudah tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Mahasiswa kita coba ajak berpikir kritis, serta belajar mengungkapkan pendapat," terang Andreas salah satu dosen.(sag/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: