Dinkes Tubaba Catat 32 Kasus DBD Terjadi Dalam Dua Bulan

Dinkes Tubaba Catat 32 Kasus DBD Terjadi Dalam Dua Bulan

Medialampung.co.id - Masyarakat di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) harus ekstra waspada terhadap serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebab, penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti itu mulai menyerang di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Tubaba, sepanjang Desember 2019 hingga Januari 2020 ini tercatat ada sebanyak 32 kasus DBD di daerah setempat.

Kadiskes Tubaba, Majril, melalui Kabid Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Eka Riyana, S.Kep, M.Kes, mengatakan, 32 kasus DBD di Tubaba tersebut tersebar di 9 Puskesmas (PKM). Antara lain di PKM Panaragan Jaya (6 kasus), PKM Daya Murni (13 kasus), PKM Mulyo Asri (4 kasus), PKM Karta Raharja (2 kasus), PKM Candra Mukti (1 kasus), PKM Margo Dadi (3 kasus), PKM Toto Mulyo (1 kasus), PKM Toto Katon (1 kasus),  dan PKM Mercubuana (1 kasus).

"Hingga saat ini kasus DBD terbanyak di Puskesmas Daya Murni, yakni 13 kasus," ungkapnya.

Namun menurutnya, tidak ada kasus meninggal akibat serangan DBD tersebut. Meski begitu, Ia mengakui bahwa ada laporan pasien meninggal dari pihak rumah sakit pada kasus bulan Desember, namun ternyata bukan karena murni terserang DBD melainkan disebabkan penyakit lainnya.

"Kalau masyarakat tahunya karena DBD, tapi berdasarkan laporan dari rumah sakit bukan karena DBD tunggal, tapi ternyata disebabkan adanya kelainan jantung pada pasien," terangnya.

Eka menjelaskan, saat ini informasi dari setiap puskesmas ataupun klinik langsung terkoneksi secara online ke Diskes Tubaba. Dengan demikian, laporan pihak Puskesmas, rumah sakit, ataupun klinik yang disertai hasil laboratorium dapat langsung ditindaklanjuti.

"Setelah laporan yang kami terima menyatakan positif DBD, Diskes melalui puskesmas langsung turun melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk memastikan apakah di wilayah sekitar tempat tinggal pasien itu ada jentik nyamuk penyebab DBD atau tidak. Kalau tidak ada berarti pasien terserang DBD bukan dari wilayah tersebut, dan jika ditemukan jentik maka langsung kita tangani," imbuhnya. (rnn/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: