Dinkes Lamteng Tolak Rapid Test Mandiri Pelaku Perjalanan
Medialampung.co.id. - Dalam status darurat Covid-19, Dinas Kesehatan Lampung Tengah menolak melakukan rapid test secara mandiri yang dilakukan warga yang telah melakukan perjalanan ke luar daerah.
Hal ini diketahui ketika ada warga dari yang telah bepergian dari luar daerah akan melakukan rapid test di Dinkes Lamteng untuk memastikan kesehatannya, Selasa (15/9) sekitar pukul 10.00 WIB.
Manda Arie (37), warga Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunungsugih, menuturkan dirinya ingin melakukan rapid test untuk memastikan dirinya sehat sepulang dari Bandung.
"Ya, rapid test untuk memastikan bahwa saya sehat tidak terkonfirmasi Covid-19. Tapi tidak dilayani malah disuruh isolasi mandiri. Kalau ada gejala baru di-rapid test," katanya kecewa.
Dinkes Lamteng, kata Arie, hanya melayani rapid test warga yang hendak melakukan perjalanan ke luar daerah. "Kalau mau keluar daerah baru dilayani rapid test. Itu tertera di pengumuman," ungkapnya.
Koordinator Kesekretariatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lamteng Sarjito menyatakan standar operasional prosedur (SOP)-nya seperti itu untuk pelaku perjalanan.
"SOP-nya seperti itu. Kalau pelaku perjalanan harus isolasi mandiri selama 14 hari. Jika ada gejala baru diambil tindakan untuk rapid test. Tapi kalau mau keluar daerah rapid test dilayani secara gratis," katanya.
Sarjito menyatakan tidak bisa serta merta pelaku perjalanan rapid test. "Anak saya saja pulang dari luar karantina dahulu. Tiba di rumah lapor RT dan disuruh isolasi mandiri. Tapi kalau memang ada gejala diambil tindakan," ujarnya.
Sarjito juga menyampaikan untuk seluruh pegawai BPKAD bukan hanya di-rapid test tapi langsung swab.
"Perintah Pak Bupati. Semua pegawai BPKAD besok bukan hanya di-rapid test. Tapi langsung swab. Termasuk keluarga ASN yang meninggal juga di-swab. Tadi sudah diswab," ungkapnya.
Sayangnya, Kepala Dinkes Lamteng dr. Otniel Sriwidiatmoko yang ditunjuk sebagai juru bicara terkait Covid-19 di Lamteng tetap tak merespons ketika ingin dikonfirmasi. Dihubungi beberapa kali via telepon juga tak pernah merespons. (sya/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: