Dinkes Lambar Fokus Turunkan Angka Stunting

Dinkes Lambar Fokus Turunkan Angka Stunting

Medialampung.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lambar kedepan akan lebih fokus untuk menangani kasus stunting (kerdil) yang ada di wilayah kabupaten Beguai Jejama Sai Betik ini. Pasalnya, berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, angka kasus stunting di Lambar untuk bayi umur di bawah 2 tahun mencapai 28% dan umur bayi dibawah lima tahun (balita) mencapai 32%. Sementara target nasional adalah maksimal 30%.

Kepala Dinas Kesehatan Paijo, S.K.M, M.Kes., mengungkapkan, pada tahun 2017, angka stunting balita di Kabupaten Lambar mencapai 37% sedangkan tahun 2018 hanya 32%. Itu artinya terjadi penurunan. Kemudian target nasional pada tahun 2024 sebesar 19%, jadi pemerintah daerah harus menurunkan angka stunting tersebut.

“Meskipun angka stunting bayi di bawah dua tahun masih dibawah rata-rata nasional tapi itu tetap tinggi, jadi kedepan  kita akan fokuskan untuk menurunkan angka kasus stunting yang dikerjakan secara lintas sektor dan sebagai koordinatornya adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),” ujar Paijo, Selasa (1/10).

Adapun program yang akan dilaksanakan pihaknya, kata Paijo, akan membuat peraturan daerah (perda) tentang rencana aksi daerah penanganan stunting. Program lainnya ialah melakukan pencegahan dan penanganan stunting.

Untuk pencegahan, kata dia, antara lain yaitu akan dilakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, serta para remaja usia sekolah akan diberikan asupan Fe (zat besi), begitu juga dengan ibu-ibu ketika sudah menikah agar mengkonsumsi Fe dan jika ditemukan ada ibu hamil dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, diartikan sebagai kurang energi kronis sehingga akan diberikan asupan makanan tambahan.

“Kemudian bagi yang stunting, kami akan menangani bayi dibawah dua tahun dan diatas dua tahun dengan cara diberikan makanan tambahan. Mudah-mudahan dengan adanya penanganan tersebut, diharapkan angka stunting di kabupaten ini akan menurun,” kata dia seraya menambahkan, dari sasaran 16 ribu anak yang divalidasi, terdapat 494 anak yang menderita stunting dan siap untuk diintervensi oleh pemerintah daerah. (lus/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: